Edan, Korban si Predator Seks Biadab HW Ternyata Mencapai 21 Orang, Rata-rata di Bawah Umur

- 10 Desember 2021, 19:23 WIB
Si Gila bejad, predator seks HW yang menurut netizen layak dirajam sampe mati.
Si Gila bejad, predator seks HW yang menurut netizen layak dirajam sampe mati. /Pikiran-Rakyat.com/Semarangku/


POSJAKUT -- Anak-anak yang menjadi korban kejahatan seksual guru atau Ustadz di Pondok Pesantren di Garut yaitu pelaku berinisial HW (36) tidak hanya 12 orang. Melainkan, jumlah korban mencapai 21 orang.

Dari 21 orang itu, 11 orang korban berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Garut.

"Rata-rata dipergauli itu umur 13-an, ya mulai (pesantren) rata-ratakan ada yang 2 (atau) 3 tahun itu. Nah itu bukan hanya orang Garut. Ada orang Cimahi, Bandung. Semuanya ada 21," terang Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Diah Kurniasari.

Seperti dilansir portal berita Polda Metro Jaya,PMJNews, kepada wartawan Jumat 10 Desember 2021, Diah menambahkan, seluruh korban yang hamil saat ini sudah melahirkan. Terakhir yang melahirkan adalah korban yang berusia 14 tahun di bulan November kemarin.

Baca Juga: Kesaksian Seorang Jurnalis Senior Tentang Sosok 'Mang Oded', Walikota Bandung: Sederhana, Tak Jaim

"Dari 11 korban, 8 anak dilahirkan) semua dari kita (Garut). Jadi 8, ada satu orang korban sampai ada dua anak. Tapi dari semua sekarang selama 6 bulan semua sudah lahir,” ungkapnya.

Bahkan, pihaknya sempat menawarkan kalau korban tidak sanggup merawat bayi tersebut akan dibantu oleh P2TP2A Garut.

Penawaran itu dilakukan lantaran melihat kondisi perekonomian korban yang rata-rata buruh harian lepas, penjual kitab, petani, sampai pembuat jok.

Kondisi perekonomian itu juga yang menjadikan para korban dari Garut bisa berada di tempatnya HW. Karena ingin anaknya sekolah dengan gratis. Ternyata HW adalah seorang predator seks yang biadab.

"Jadi posisi anak-anak (korban dan bayinya) sekarang ada di orang tua mereka, dan akhirnya Alhamdulillah yang rasanya mereka (awalnya) tidak menerima, ya namanya juga anak bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka merawat,” tandasnya.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x