Kolaborasi, Maksimalkan Pompa dan Tanggul, Jakarta Utara Siap Sambut Puncak Rob Akhir Pekan Ini

- 7 Desember 2021, 20:41 WIB
Warga Kampung Tengkurak Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang saat berada di rumah yang tergenang banjir rob, Selasa 7 Desember 2021.
Warga Kampung Tengkurak Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang saat berada di rumah yang tergenang banjir rob, Selasa 7 Desember 2021. / Dokumen warga

POSJAKUT -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kenaikan muka air laut tertinggi di pesisir Jakarta Utara terjadi di bulan Desember 2021 ini.

Warga yang biasa menyebut kenaikan muka air laut itu sebagai banjir rob bersiap menghadapi yang terburuk. Bahkan warga Lodan, Ancol Jakarta Utara sudah mengalami banjir rob pada Selasa 7 Desember 2021.

Namun sebelumnya BMKG melalui Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok Jakarta mengeluarkan peringatan dini adanya banjir rob di pesisir Jakarta Utara.

Baca Juga: Resmi! Kerjasama HIPMI Jaya & PT Food Station Tjipinang Jaya dalam Sinergi Pangan DKI Jakarta

Banjir rob tepatnya terjadi di Jalan Lodan Raya, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara yang terjadi Selasa pagi itu berlangsung surut. Menurut Lurah Ancol, Rusmin,  Jalan Lodan Raya sempat tergenang dengan ketinggian air hingga 70 sentimeter.

Sigapnya tim gabungan diantaranya petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Suku Dinas Sumber Daya Air dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara membuat genangan air berangsur surut.

Namun warga tetap waspada akan datang banjir susulan seperti peringatan BMKG. Dan aparat juga menyiapkan lokasi pengungsian untuk mengantisipasi tempat penampungan warga korban banjir rob.

Baca Juga: Erupsi Semeru, 3.697 Warga Mengungsi, 34 Orang Meningal dan 17 hilang

Dan Pemprov DKI Jakarta terus memastikan penanganan rob berjalan dengan optimal. Menurut Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, semua pihak sudah mengantisipasi datangnya musim hujan termasuk kemungkinan banjir.

"Saat ini kita melakukan konsolidasi. Karena upaya-upaya sudah dilakukan, kita perlu melakukan pengecekan dan koordinasi," ujar Ali Maulana dalam rapat antisipasi musim hujan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko), Selasa 7 Desember 2021.

Seperti dikutip POSJAKUT dari ppid.jakarta.go.id,  naiknya air laut tertinggi akan terjadi pada hari Sabtu 11 Desember 2021.  Karenanya, lanjut Ali, pihaknya mengimbau agar penyiagaan alat dan pasukan, serta pengawasan terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Setelah hari Minggu  kemarin rob sempat tinggi, kita masih akan menghadapi dua waktu tinggi, yakni pada Kamis  9 Desember 2021 dan Sabtu 11 Desember 2021.  BPBD, SDA dan Damkar (diimbau) untuk selalu melakukan pengawasan. Kami juga meminta bantuan tiga pilar untuk membantu dari segi keamanan," tegasnya.

Baca Juga: Diduga Telah Dikaburkan, Ahli Waris Bertekad Meluruskan Sejarah Mesjid Al Mansur Tambora Jakarta Barat

Ia berharap kedepannya tidak ada korban jiwa akibat banjir rob di Jakarta Utara. "Yang terpenting masyarakat terfasilitasi. Meskipun tidak ada pengungsian, segala macam bantuan kolaborasi diupayakan langsung diberikan kepada masyarakat," jelas Ali.

Selain itu, Ali memastikan pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa apung di titik-titik lokasi rob telah difungsikan maksimal. Sudin Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Utara juga melakukan pemantauan ketinggian air secara rutin tiap 30 menit di Pintu Air Marina dan Kali Asin, serta membuat tanggul-tanggul karungan pasir di beberapa titik, seperti di Jalan R.E. Martadinata, di sekitar Muara Baru, dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Begitu pun penyiagaan petugas lintas OPD juga dilakukan untuk proses evakuasi, lokasi evakuasi, bantuan sosial, pembersihan sampah pascarob, hingga pengaturan lalu lintas akan selalu disiagakan dengan berkoordinasi bersama Camat setempat, agar aktivitas warga tetap berjalan.

“Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. (Saat terjadi banjir rob) Setelah air surut akan segera dilakukan pembersihan saluran, agar aliran air lancar menuju ke laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah mangkok akan kita fungsikan pompa," katanya.

Pencegahan rob skala besar pun tengah dikerjakan, salah satunya dengan membangun tanggul pantai yang dikerjakan secara kolaboratif oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta.***

Editor: Fenty Ruchyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini