Masyarakat Diminta Waspadai Penyakit Leptospirosis di Saat Musim Hujan

- 27 November 2021, 08:52 WIB
Dua orang bocah berjalan melewati genangan banjir di kawasan Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021). Banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota disebabkan intensitas hujan yang tinggi serta buruknya drainase. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Dua orang bocah berjalan melewati genangan banjir di kawasan Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021). Banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota disebabkan intensitas hujan yang tinggi serta buruknya drainase. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

 

PosJakut – Ini himbauan untuk seluruh warga Jakarta khusunya, dan semua pembaca dimanapun mereka tinggal. Ada hal yang perlu diwaspadai pada musim penghujan ini yaitu penyakit leptospirosis.

 Penyakit leptospirosis adalah penyakit akibat kencing tikus. Bagi masyarakat awam nama penyakit ini cukup keren.

 Biasanya saat terjadi banjir, air yang tergenang rentan tercampur dengan kencing tikus, apalagi di daerah itu banyak sampah bekas makanan.

 Baca Juga: Jenius Ajak Masyarakat Digital Savvy Berekreasi Lewat Co.Creation Week 2021

“Jika seseorang sedang terluka, akan mudah terinfeksi leptospirosis,” kata Kepala Puskesms Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur dr Dara Pahlarini, Sabtu 26 November 2021.

Dokter ini pun mengimbau warga untuk mewaspadai penyakit tersebut. Karena jika sampai terinfeksi, apalagi sampai tak disadari akibatnya akan fatal.

 Baca Juga: Jamaah Umroh Indonesia dan Empat Negara Lain Boleh Langsung Masuk Arab Saudi, Tanpa Syarat, Kecuali Prokes

Menurut Dara, gejala paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, sampai perdarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah.

“Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, bahkan kematian,” katanya.

 Baca Juga: Jojo Jajal Axelsen, The Minions Siap Hentikan Duo India di Semi Final SimInvest Indonesia Open 2021

Dara Pahlarini, mengingatkan warga Kampung Melayu yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung harus mewaspadai penyebaran penyakit leptospirosis dengan menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pihaknya terus mengimbau dan mengedukasi warga di wilayah rawan banjir agar selalu melakukan PHBS. Caranya dengan sering-sering mencuci bagian tubuh yang terkena banjir.

 Baca Juga: Kejari Jepara Kembalikan Uang Negara Rp939,9 Juta Hasil Pinjaman Fiktif dari Mitra LPDB-KUMKM

Seperti diketahui, kasus leptospirosis ini pernah terjadi 2019 lalu, saat pemukiman warga di kawasan kampung Melayu terkena banjir akibat luapan Kali Ciliwung. Sejak  itu leptospirosis ini membetot perhatian, tapi masih sering diabaikan.

Agar warga tidak terkena penyakit tersebut, jelas Dara, saat melintasi genangan, biasakan untuk mencuci kaki dengan air bersih dan sabun. Ketika banjir surut, warga diminta membersihkan lingkungan dengan cairan disinfektan atau karbol.

 Baca Juga: Begini Cara Milenial Bikin Kantor Sekaligus Studio Konten Digital

Di lokasi-lokasi yang masih rawan banjr, dan banyak sampah biasanya rawan akan penyakit yang diakibatkan oleh kencing tikus ini karena sudh menyatu dengan air.

 

Di Kecamatan Jatinegara, daerah rawan penyebaran kasus leptospirosis ini berada di daerah rawan banjir yaitu di RW 07 dan 11 Kelurahan Bidara Cina. Kemudian di RW 04, 05, 07 dan 08 Kelurahan Kampung Melayu. ***

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini