TIP KESEHATAN: Kafein dan Efeknya Jika Dikonsumsi

11 Agustus 2022, 09:10 WIB
Kafein adalah zat yang terasa pahit yang terdapat pada lebih dari 60 tumbuhan, diantaranya ada pada biji kopi, daun teh, kacang kola /foto ant

POSJAKUT – Kata kafein rasanya sudah tak asing di telinga masyarakat. Itu mengandung kafein dan lain sebagainya. Tetapi tahukah Anda apa itu kafein? Dan bagaimana efeknya pada tubuh?

Dalam literatur kesehatan disebutkan kafein adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada 1819.

Kafein sendiri adalah zat yang terasa pahit yang terdapat pada lebih dari 60 tumbuhan, diantaranya yang biasa ditemukan yaitu, biji kopi, daun teh, kacang kola (yang digunakan untuk minuman kola), biji kakau yang digunakan untuk membuat produk cokelat.

kafein

Baca Juga: Boy Grup ENHYPEN Sukses Jual MANIFESTO: DAY 1 Sampai 2 Juta Kopi, Chukae!

Ada juga kafein sintetis (butan manusia) yang ditambkah ke beberapa obat, makanan dan minuman. Misalnya beberapa pereda nyeri, obat flu, dan obat bebas umumnya mengandung kafein sintetis.

Kafein sintetis juga sering ditemukan pada minuman energi dan permen karet serta makanan ringan yang digunakan untuk meningkatkan energi.

Kebnyakan orang mengonsumsi kafein itu dari minuman. Jumlah kafein yang dikonsumsi juga bisa memberikan efek yang berbeda-beda pada tubuh. Efek ada yang negatif juga ada efek positif.

Baca Juga: Minum 2-3 Cangkir Kopi Sehari Kurangi Risiko Cedera Ginjal Sebesar 23 Persen

Jika jumlah kafein yang dikonsumsi tidak berlebihan kafein dapat memberikan efek positif pada tubuh. Menurut National Instututea of Health, efek positif kafein diantaranya dapat meningkatkan mood dan fungsi otak.

Dapat pula meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak juga dapat meningkatkan daya tahan saat berolahraga.

Selain efek positif ada juga efek negatifnya. Berdsarkan penelitian dari National Institutes of Health negatifnya dapat  meningkatkan pelepasan asam di perut, terkadang menyebabkan sakit perut atau maag.

Dapat mengganngu penyerapan kalsium dalam tubuh, gelisah, insomnia, sakit kepala, irama jantung yang cepat atau tidak normal, juga dehidrasi.

Baca Juga: Seru! Ngopi Bareng Pangdam Jaya dengan Tokoh Masyarakat, Lintas Agama se Jabodetabek 

Kafein juga bisa menimbulkan ketergantungan, semakin lama dikonsumsi perlu asupan kafein lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang sama. 

Efek kafein sendiri sebeatulnya berbeda-beda pada setiap orang karena beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein dibandingkan yang lainnya. 

Lalun siapa orang yang harus menghindari atau membatasi konsumsi kafein? Untuk menjawab pertanyaan ini sebaiknya Anda berkonsultsi dengan penyedia layanan kesehatan.

Sebaiknya ibu hamil membatasi konsumsi kafein karena kafein melewati plasenta ke bayi Anda. Ibu menyusui sebaiknya membatasi konsumsi kafein, karena sejumlah kecil kafein yang dikonsumsi diteruskan ke bayi Anda.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Lebih Baik Mana Memulai Olahraga dengan Perut Kosong atau Terisi?

Kemudian orang yang tengah gangguan tidur, termasuk insomnia, menderita migrain atau sakit kepala lainnya, orang yang memiliki gangguan kecemasan (anxiety), juga orang yang mendertita gerd atau maag.

Konsumsi kafein sebaiknya juga dihindari orang yang memiliki ritme jantung yang cepat atau tidak teratur, memiliki tekanjan darah tinggi, orang yang tengah mengonsumsi obat atau suplemena tertentu termasuk stimulan, antibiotik tertentu, obat asma dan obat jantung.

Bagi mereka yang tengah mengonsumsi obat-obatan sebagainya menanyakan dulu ke penyedia layanan kesehatan apakah mungkin ada efek antara kafein dan obat-obatan dan suplemen yang dikonsumsi.

Anak-anak atau remaja keduanya tidak boleh mengonsumsi kafein sebanyak orang dewasa. Anak-anak biasanya bisa sangat sensitif terhadap efek kafein. ***

 

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: posjakut/medlineplus

Tags

Terkini

Terpopuler