TIP KESEHTAN: Makanlah Tempe, Diabetes, Hipertensi, dan Penyakit Jantung Akan Menjauh

6 Juni 2022, 13:50 WIB
Kualitas protein tempe berdasarkan nilai cerna protein dan susunan asam aminonya mampu mendekati kebutuhan protein tubuh manusia /maghfur/ant

POSJAKUT – Hampir semua orang di Indonesia kenal dengan yang namanya tempe. Ya tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang rhizopus (kapang roti) atau dikenal juga dengan nama ragi tempe.

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia meskipun sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di Indoneia tetapi juga di banyak tempat di dunia.

Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang dan AS, Indonesia sekarang juga berusaha mengembangkan galur (strain). Ragi yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Nangka, Buah Sepanjang Musim Mampu Mencegah Sekaligus Melawan Kanker 

Dari sisi kesehatan tempe sebetulkna kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotik yang dapat menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegh penyakit degeneratif.

Penyakit degeneratif terjadi karena adanya perubahan pada sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ secara menyeluruh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit degeneratif merupakan penyebab kematian terbesar di dunia.

Penyakit ini telah menjadi epidemi global, terutama di negara dengan tingkat pendapatan sedang dan kecil. Di Indonesia, tren penyakit degeneratif menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Kandungan Serat Pada Buah Mangga Dapat Mengontrol Gula Darah dan Turunkan Kolesterol

Penyakit degeneratif bisa memengaruhi banyak organ dan jaringan di dalam tubuh. Karena itulah, penyakit ini bisa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pada kondisi organ atau jaringan yang rusak.

Beberapa penyakit degeneratif diantaranya adalah penyakit jantung. Penyakit jantung yang dikenal dengan penyakit kardiovaskuler adalah salah satu jenis penyakit degeneratif yang menyebabkan kematian terbanyak di seluruh dunia.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari penyumbatan pembuluh darah, gangguan irama jantung, cacat jantung bawaan, sampai kelainan jantung lainnya.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Susu Onta Untuk Pengobatan Penyakit Lambung Karena kandungan Alkali Tinggi

Penyakit jantung biasanya ditandai dengan gejala-gejala berupa nyeri dada, napas terengah-engah, dan nyeri atau mati rasa pada kaki. Pengidap penyakit ini juga bisa mengalami sakit kepala ringan, pusing, detak jantung terasa cepat atau lambat, serta pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki atau tangan.

Penyakit degeneratif lainnya yang juga cukup sering ditemui adalah dibetes tipe 2. Penyakit yang dikenal juga dengan sebutan kencing manis ini merujuk pada kondisi di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi. 

Bila kondisi tersebut dibiarkan saja tanpa pengobatan, maka bisa menyebabkan terjadinya komplikasi serius, seperti kerusakan saraf, kerusakan pada kaki, kerusakan mata, kerusakan ginjal, gangguan kulit, dan disfungsi seksual pada pria.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Jus Anggur Menyehatkan Jantung dan Cegah Penyakit Kardiovaskuler

Hipertensi juga termasuk dari penyakit degeneratif, yaitu satu kondisi yang  terjadi ketika tekanan darah di atas 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Yang dimaksud tekanan darah adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah.

Tekanan darah idealnya selalu berubah. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan jantung, seperti sedang berolahraga atau tidur malam, dan daya tahan pembuluh darahnya. Tekanan darah yang normal biasanya berada di angka 120/80 mmHG.

Hipertensi juga merupakan penyakit degeneratif yang bisa mengancam nyawa. Bila tidak segera diobati dengan tepat, hipertensi bisa menimbulkan komplikasi yang serius, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan kebutaan.

Baca Juga: BMKG Memperkirakan Hari Ini Jakarta dan Kota-kota Penyangga Didominasi Cuaca Cerah Berawan

Dikutip dari Ensiklopedi Kesehatan, tempe dari segi nutrisi cocok dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat karena tempe memiliki beberapa keunggulan yang mengandung komplemen protein tinggi.

Selain itu tempe juga menandung kadar lemak jenuh dan kalesterol rendah, kadar viatamin B12 tinggi, mudah dicerna, juga meengandung anti biotik clabn berefek merangsang pertumbuhan.

Selama proses fermentasi, tempe kedelai mengalami perubahan yang menguntungkan terjadinya enzimatik yang dapat mengakibatkan protein menjadi asam-asam amino bebas dan nitrogen terlarut sehingga bila dikonsumsi akan mudah dicerna dan diabsorpsi.

Kualitas protein tempe berdasarkan nilai cerna protein dan susunan asam aminonya mampu mendekati kebutuhan protein tubuh manusia yaitu mengandung delapan jenis amino esensial, yakni treonin, valin, lisin isoleusin, leusin, jelolonin, triptophan dan melionin. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Tags

Terkini

Terpopuler