Sayyidina Ali : Cintailah Kekasihmu Sedang-sedang saja, Bisa Saja Ia Jadi Seterumu

18 Mei 2022, 06:35 WIB
Pria vs Wanita, Siapa yang Lebih Menderita Saat Putus Cinta? /Pixabay/Mohamed_hassan /kabartegal.pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT - Khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin, Ali bin Abhi Thalib RA dijuluki Sayyid Al-Bulagha’ wa-Al Mutakallimin, atau kira-kira artinya adalah penghulu orang-orang yang indah dan fasih dalam bertutur kata.

Kata- kata sahabat Ali adalah kombinasi antara kelihaian berbahasa dan ketepatan makna.

Sebab itulah tuturan tuturannya abadi. Setelah beliau wafat, pernyataan-pernyataannya banyak ternukil secara terserak di kitab-kitab.

-Baca Juga: TAUSIYAH : Nasihat Ulama dan Hadits Nabi tentang Masa

Baru pada abad ke-10 atau sekitar tiga abad setelah beliau mangkat, kata-katanya dikodifikasi secara sistematis dalam satu kitab khusus berjudul Nahj al-Balagah yang disusun oleh al-Syarif al-Radhi.

Berikut bagian dari butir butir hikmah sang Khalifah:

17.Kunisbahkan Islam dengan nisbah yang tak dilakukan seorang pun seblum aku: Islam adalah kepasrahan; kepasrahan adalah keyakinan; keyakinan adalah pembenaran; pembenaran adalah pengakuan; pengakuan adalah pelaksanaan; pelaksanaan adalah amal.

18.Lindungilah imanmu dengan sedekah, jagalah hartamu dengan zakat, cegahlah gelombang bala dengan doa.

19.Meninggalkan dosa lebih mudah daripada mencari pertolongan Allah.

20.Seburuk-buruk perbekalan untik kembalike negeri keabadian adalah zalim kepada sesame hamba Alllah.

21.Beribadah kepada Allah karena keinginan-keinginan adalah ibadah para pedagang. Beribadah kepada Alah karena ketakutan-ketakutan adalah ibadah para budak. Beribadah kepada Allah sebagai ungkapan rasa syukur adalah ibadah orang merdeka.

-Baca Juga: RENUNGAN: Akibat Lupa dalam Shalat

22.Takutlah kepada Allah hingga seolah-olah kau tak pernah berbuat taat. Berharaplah kepada Allah hingga seolah-olah kau tak pernah berbuat maksiat.

23. Allah memiliki hak di setiap anugerah. Barang siapa menunaikan hak itu maka Allah menambahkan anugerah untuknya. Barang siapa mengabaikan hak itu maka ia mengambil risiko kehilangan anugerahnya.

24.Cintailah kekasihmu sedang-sedang saja; bisa saja ia menjadi seterumu suatu saat nanti. Bencilah seterumu sedang-sedang saja; bisa saja ia akan menjadi kekasihmu suatu saat nanti.***

Editor: Ramli Amin

Tags

Terkini

Terpopuler