Meskipun Sudah Sering Terjaring Petugas Satpol PP, Para PMKS di Jakarta Barat Terus Berdatangan

22 April 2022, 09:15 WIB
Pada setiap ramadhan menjelang lebaran Jakarta memang menjadi magnet yang tinggi bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) /maghfur/antarafoto

POSJAKUT – Pada setiap ramadhan menjelang lebaran Jakarta memang menjadi magnet yang tinggi bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Padahal sudah diumumkan, digaruk,  sampai dipulangkan ke kampung halaman, namun para PMKS tak kenal menyerah tuk menaklukkan ibu kota Jakarta.

Ini terbukti dari operasi yang dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat. Pada Jumat dinihari tadi mereka dapat menjaring 26 PMKS dari berbagai daerah serta lima pekerja seks komersial (PSK.

"Kita berhasil menjangkau mereka di beberapa titik sepanjang kawasan Mangga Besar, sepanjang kawasan Hayam Wuruk, dan Gajah Mada," kata Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Jakarta Barat, Ivand Sigiro Jumat 22 April 2022.

 Baca Juga: Satpol PP Akan Beri Sanksi Tegas Pada Siapapun yang Memobilisir PMKS dan Pengemis ke DKI Jakarta

Ivand mengatakan kegiatan ini dilakukan agar aktivitas PMKS dan PSK bisa diredam selama bulan Ramadan. PMKS yang terjaring  terdiri dari pengamen, pemulung, manusia gerobak hingga gelandangan.

Sedangkan untuk PSK yang terjaring adalah wanita yang kerap menjajakan jasanya melalui aplikasi Me Chat dan beraktivitas di rumah kos. Dalam proses penjaringan, Ivand mengaku tidak terjadi perlawanan dari para PMKS dan PSK.

“Jadi prosesnya berlangsung secara humanis. Sebetulnya merka sudah tahu ada petugas melakukan razia, tapi mereka memang sudah tidak bisa lari kemana-mana kecuali menyerah untuk diproses oleh petugas.

Baca Juga: Razia Gabungan Akan Terus Dilakukan, Sejumlah Titik Kumpul Para PMKS di Jakarta Utara Diawasi Ketat 

Menurut Ivand Sugiro, setelah para PMKS dan PSK ini didata, mereka akan diikutkan untuk menjalani tes kesehatan untuk memastikan mereka tak positif Covid-19. "Kita arahkan untuk tes kesehatan seperti swab dan PCR tes. Kalau mereka positif Covid-19 mereka harus isolasi terlebih dahulu," kata Ivand.

Namun jika mereka tidak ada yang terpapar Covid-19, maka PMKS dan PSK itu langsung di bawa ke Panti Sosial untuk dilakukan pembinaan. Di Panti sosoal mereka akan dilatih disiplin dan diberikan keterampilan seperti menjahir atau pelatihan elektronik agar setelah dikembalikan ke kampung mereka bisa bekerja.

Seperti diketahui, pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) sempat membongkar modus operasi para koordinator Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) selama Ramadhan.

Baca Juga: BMKG Perkirakan Hari Ini Seluruh Kota Penyangga Ibu Kota Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir 

Menurut Kepala Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Barat Suprapto para PMKS datang ke Jakarta secara berombongan pada malam hari. Oleh koordinatornya mereka diturunkan di satu wilayah kemudian mereka menyebar ke kampung-kampung untuk beroperasi.

Umumnya, para koordinator PMKS itu menggunakan dua sampai tiga mobil untuk menurunkan gelandangan dan pengemis di pinggir jalan pada malam hari.

Setelah itu, para PMKS yang rata-rata terdiri dari pengemis, gelandangan, pengamen hingga manusia silver beroperasi dari pagi hingga menjelang sore. Mereka menyasar ke rumah warga, tempat umum hingga masjid. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Tags

Terkini

Terpopuler