Senator Jakarta Dailami Firdaus Kembali Kumpulkan Tokoh-tokoh Betawi Satukan Visi Soal Jakarta ke Depan

27 Februari 2022, 10:30 WIB
Salah satu poin penting silaturahmi dalah menampung masukan sesepuh Betawi dalam konteks revisi Undang Undang Nomor 29 Tahun 2007 /maghfur/posjakut

POSJAKUT – Setelah menggelar Focus group Discussion (FGD) alias diskusi kelompok terarah, Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dailami Firdaus kembali menginisiasi pertemuan sesepuh Betawi untuk membahas masa depan Jakarta pasca tidak menjadi Ibukota.

Sejumlah sesepuh dan tokoh Betawi yang hadir dalam pertemuan ini yakni, Eddie Marzuki Nalapraya, Nuri Tahir, Abdul Syukur, Margani M Mustar, Hasbullah Thabrani, Azis Khafia, Biem T Benyamin S, Becky Mardani, Yusuf Aman, Zaenudin MH dan Husni Hasanudin.

Dailami mengatakan, salah satu poin penting dalam silaturahmi ini adalah menampung masukan dan arahan sesepuh Betawi dalam konteks revisi Undang Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

Baca Juga: BMKG Memperkirkan Hari Ini Hujan Ringan hingga Sedang Turun Merata di Jakarta, Kecuali Kepulauan Seribu

"Saya sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas semua masukan dan arahan yang diberikan," ujar Bang Dai, sapaan akrap Dailami Firdaus, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Ahad 27 Februari 2022.

Dailami menjelaskan, masukan yang disampaikan di antaranya terkait pentingnya previlege Betawi ke depan. Dalam konteks itulah diperlukan satu majelis adat yang kuat dan representatif di Jakarta.

Baca Juga: 11.200 Anggota PMR dari seluruh Sekolah di Jakarta Timur Dilantik Walikota Secara Virtual

Mengacu pada konsep trisula jelas anggota DPD dapil Jakarta ini, di pemerintahan daerah istimewa atau khusus Aceh ada yang disebut Wali Nagroe, Papau ada juga Majelis Rakyat Papua, yang kesemuanya di luar Eksekutif, Legislatif.

Dailami menjelaskan, sesepuh Betawi Eddie Marzuki Nalapraya dan Nuri Tahir sepakat terkait perlunya satu majelis adat Betawi yang masuk dalam Rancangan Revisi Undang Undang Nomor 29 Tahun 2007.

Betawi, kata Bang Dai, memiliki nilai-nilai kearifan yang harus dimasukan dalam semangat Undang Undang Jakarta ke depan. Melalui pertemuan ini juga dibahas tentang pentingnya menyatukan seluruh potensi Betawi untuk menghadapi persaingan globa.

Baca Juga: Camat Cilincing Ajak Tokoh Masyarakat Kampung Nelayan Kali Baru Cari Solusi Soal Pembuangan Sampah

Dalam pertemuan yang digelar di salah satu restoran di Jalan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur tersebut Nuri Tahir sempat meminta kesediaan Dailami Firdaus untuk menjadi perantara digelarnya musyawarah bersama seluruh potensi Betawi.

Nuri mengemukakan alasan bahwa cucu Kyai H Abdullah Syafi'i ini dikenal luwes dan dapat diterima semua pihak. Selain itu Dailami saat ini memiliki posisi karena jabatannya sebgai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) mewakili daerah pemilihan Jakarta.

Seperti diketahui, pekan lalu Dailami Firdaus juga sempat menginisiasi berlangsungna Focus Group Discussuon (FGD) dengan mengundang berbagai tokoh sebagai narasumber, termasuk mantan Dirjen Otonomi Daerah yang pernah menjadi pejabat sementara (Pjs) Gubernur DKI Jakarta 2019. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Tags

Terkini

Terpopuler