POSJAKUT - Sabtu, 5 Maret 2022, pemerintah China merilis laporan tahunan yang berisikan janji mereka untuk menyelesaikan "masalah Taiwan di era baru."
Laporan tersebut secara luas berfokus pada prospek ekonomi negara, juga mencakup beberapa kata tentang hubungannya dengan Taiwan. Ini adalah pertama kalinya China menyebutkan garis waktu "era baru," menurut sebuah laporan dari The Washington Post.
Dalam laporan itu juga terdapat bahasa yang lebih umum, termasuk komitmen untuk memajukan "pertumbuhan damai hubungan di Selat Taiwan."
Baca Juga: Lagi-lagi IU Sumbang Harta untuk Aksi Kemanusiaan, Kali Ini untuk Korban Kebakaran Hutan
Tak lama setelah laporan dirilis, muncul berita mengenai perbandingan potensial antara China dan Rusia yang sedang kontroversial di media global setelah melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu.
China merespons hal tersebut dan menolak perbandingan tersebut, mereka mengatakan bahwa itu adalah dua situasi yang sama sekali berbeda.
Beberapa pengamat politik telah menyuarakan kekhawatiran mereka bahwa China dapat saja meniru Rusia dengan menginvasi Taiwan, yang akhirnya menuntut AS untuk mengirim delegasi ke Taiwan minggu lalu.
Baca Juga: Perang Ukraina: Dari Pertempuran Sengit di Mariupol Hingga Jatuhnya Kherson ke Tangan Rusia
Delegasi tersebut dipimpin oleh mantan ketua Kepala Staf Gabungan Mike Mullen untuk menegaskan kembali dukungan Amerika kepada Taiwan dan untuk mengantisipasi invasi serupa terjadi di kepulauan tersebut.
Artikel Rekomendasi