Network
POSJAKUT - Di pusat Ukraina, Rusia tampaknya berusaha untuk memotong kekuatan militer utama Ukraina, yang telah mempertahankan jalur kontak sebelumnya dengan Donetsk dan Luhansk (wilayah Ukraina timur yang baru saja diakui Moskow sebagai negara merdeka)), untuk mencegah mereka bergerak menuju ibu kota dan mendapatkan pasokan yang dikirim oleh sekutu Barat melalui daratan Polandia.
Pasukan Rusia, untuk sementara waktu, juga semakin dekat ke pusat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menurut video dan foto yang dianalisis oleh The New York Times.
Dalam rekaman tersebut, orang-orang Ukraina menembakkan roket ke arah pasukan Rusia, serta beberapa kendaraan militer Rusia terbakar dan yang lainnya digeledah oleh pasukan Ukraina. Presiden Zelensky menerima gelar barunya sebagai "simbol keberanian dan patriotisme yang telah menyatukan warganya melawan penjajah".
Baca Juga: Akademi Film Ukraina Serukan Aksi Boikot Perfilman Rusia
Setelah dicemooh karena masa lalunya sebagai seorang komedian, Zelensky telah berubah menjadi pemimpin yang Ukraina butuhkan di saat-saat seperti ini.
Sambil mengenakan t-shirt hijau corak tentara atau bulu domba, ia berpidato dengan meneguhkan hati orang Ukraina untuk mempertahankan jalan mereka dengan senjata paling sederhana. Dia juga telah memenangkan hati sebagian besar pemimpin Eropa, yang kini telah tergerak membantu negaranya yang sedang berperang.
Keputusan Zelensky untuk tetap berada di Kyiv membuat banyak orang mengapresiasi keberaniannya. Kontras dengan beberapa pemimpin dunia seperti Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang melarikan diri dari Kabul setelah Taliban menyerang negaranya.
Beberapa kebijakan Zelensky selama perang juga dipuji para pemimpin Eropa. “Kepemimpinannya (Zelensky) dan ketahanan rakyat Ukraina merupakan inspirasi bagi kita semua,” kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa.
Baca Juga: Situasi Semakin Panas, Kementerian Luar Negeri Siap Evakuasi WNI yang Sedang Berada di Ukraina
Artikel Rekomendasi