Negara Eropa Dilanda Banjir Bandang Sejak Juli 2021, Bencana Terbesar Dalam 60 Tahun Terakhir

- 31 Desember 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi : Banjir di Jerman
Ilustrasi : Banjir di Jerman /Nur Aliem Halvaima// foto Pixabay

POSJAKUT - Beberapa negara di Eropa diterjang bencana banjir yang menyebabkan kematian dan kerusakan yang meluas. Banjir bandang ini sudah terjadi sejak 12 Juli 2021 silam.

Banjir bandang tersebut, seperti diberitakan sejumlah media asing, menerjang Jerman, Luksemburg, Belanda, Belgia, Prancis, Swiss, Italia dan Britania Raya. Banjir terjadi karena sungai yang meluap akibat curah hujan yang tinggi.

Banjir bandang itu dilaporkan menghancurkan kota di dataran rendah wilayah tersebut. Ini kejadian untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terkahir di Jerman.

Baca Juga: Virus Covid-19 Masih Menyebar di China, Xian Catat Angka Tertinggi. Lockdown Lagi Untuk Keenam Kalinya

Sedikitnya 180 orang tewas di negara Eropa itu. Seperti diberitakan media, dalam beberapa dasawarsa banjir juga menyebabkan transportasi umum ikut terganggu. Negara ini memang dikenal merupakan salah satu negara yang paling terdapat.

Di wilayah kotamadya yang dihuni sekitar 700 orang tersebut, 36 di antaranya meninggal akibat terdampak banjir. Ratusan orang juga dinyatakan hilang akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Beda Doa Menjelang Tidur Anak Dengan Orang Tua

Disebutkan pula banyaknya struktur dan jaringan telepon yang terganggu. Ini terjadi karena sungai meluap akibat curah hujan tinggi. Kerugian pasca banjir ini mencapai 2 miliar Euro.

Para ahli mengatakan, banjir akan lebih sering terjadi dan bahkan lebih parah. Hal ini karena adanya perubahan iklim yang tentu akan berisiko di masa mendatang.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Istri Seperti Kipas Angin, Kata Pak Ustadz

Misalnya saja di bulan Januari, dilanda banjir bandang selama tiga hari berturut-turut. Hujan lebat dan banjir meluas di seluruh negeri. Terutama di beberapa bagian Inggris.

Sementara di sisi lain, hujan salju juga mengikuti menyebabkan gangguan perjalanan dan penutupan jalan banyak negara di dunia.

Baca Juga: Maskapai Penerbangan AS Batalkan Ribuan Tiket, Inggris dan Perancis Terus Catatkan Angka Positif Omicron

Selama tahun 2022, diperkirakan curah hujan masih tinggi dan suhu ekstrem terjadi di Amerika Serikat hingga Cina. Peristiwa cuaca ekstrem merupakan indikasi utama dari terjadinya perubahan iklim.

Dikabarkan juga, Tornado menyerang di lima negara di pertengahan Desember lalu. Salah satu wilayah menjadi negara bagian terparah dengan jumlah korban terbanyak dengan jumlah kerusakan.

Baca Juga: Harga Sembako Melambung, Emak-emak 'Menjerit'. Mereka Desak Pemerintah Gencarkan Operasi Pasar!

Diungkapkan, 3 dari 4 dari seluruh bangunan di kota kecil yang berpenduduk 3000 orang ini, rata dengan tanah. 

Seperti diketahui, negara Eropa meliputi Albania, Andora, Armenia, Austria, Belanda, Belarus, Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Denmark, Estonia, Finlandia, Georgia, Inggris, Irlandia, Islandia, Italia, Kroasia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Makedonia, Malta, Moldova, Monaco, Norwegia, Perancis, Polandia, Portugal, Rusia, San Marino. ***

• dari berbagai sumber

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah