Bank Rusia Bekukan Cadangan Devisa, IMF Peringatkan Kemungkinan Default Utang Negara

- 15 Maret 2022, 06:00 WIB
Kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva.
Kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva. /Foto: Reuters

POSJAKUT - Kegagalan Rusia tidak lagi menjadi sesuatu yang tidak mungkin, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan pada Minggu, 13 Maret 2022.

"Sanksi ekonomi mencegah negara itu memanfaatkan cadangan devisa perang dan membayar utang yang belum dibayar," katanya Georgieva.

Rusia memiliki uang untuk membayar utangnya, tetapi tidak dapat mengaksesnya, karena Rusia berisiko gagal membayar utangnya minggu ini.

Rusia telah mengumpulkan sekitar USD 640 miliar cadangan devisa sejak terakhir menginvasi Ukraina, mencaplok Krimea pada 2014 dan menderita sejumlah sanksi ekonomi sebagai pembalasan.

Baca Juga: Tidak Berinvestasi, SoftBank Tarik Diri dari Proyek Ibukota Baru di Kalimantan

Bank sentral Rusia bisa saja menggunakan cadangan tersebut untuk menopang nilai rubel dan menyelamatkan ekonominya bulan ini, setelah sanksi yang dikenakan terhadap Rusia atas invasi Februari ke Ukraina menyebabkan mata uang itu melemah.

Namun menteri keuangan Rusia Anton Siluanov, hari Minggu, mengakui di televisi pemerintah bahwa sanksi AS, Eropa, dan Jepang berarti bank sentral tidak dapat lagi mengakses sekitar setengah dari cadangan devisanya.

Siluanov mengatakan bahwa, selama sanksi terhadap Rusia tetap berlaku, rubel akan digunakan untuk membayar kembali utangnya, bahkan jika utangnya dalam mata uang asing.

Rusia dijadwalkan untuk membayar USD 117 juta pada dua obligasi berdenominasi dolar pada hari Rabu mendatang. Jika negara tidak membayar, ia memiliki masa tenggang 30 hari untuk melakukan pembayaran sebelum secara teknis default.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Fortune


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x