Perempuan Berperan Memajukan Koperasi dan UMKM di Indonesia

- 24 Desember 2021, 20:03 WIB
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim /Kemenkop UKM

POSJAKUT -- Sebanyak 65 juta UMKM di Indonesia didominasi oleh kaum perempuan yang sebagian besar berstatus ibu.

Persentasenya mencapai 64,5%. Angka ini menunjukkan perempuan atau ibu adalah kaum yang berdaya dan berperan sangat penting untuk perekonomian dirinya, keluarga, bahkan untuk negara.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, menyampaikan, sejak dulu tulang punggung perekonomian Indonesia adalah UMKM.

Baca juga: Kemenkop UKM dan Universitas Parahyangan Berkolaborasi Cetak Wirausaha Muda

Mereka adalah pedagang kecil, wirausahawan yang berasal dari usaha keluarga, salah satunya perempuan/ibu.

“Saya mengucapkan terimakasih atas kontribusi perempuan/ibu yang sudah menjadi pahlawan, mengambil bagian dalam perekonomian nasional,” ungkap Arif Rahman Hakim.

Ia menyampaikan hal itu saat menjadi keynote speech dalam webinar Peran Perempuan/Ibu dalam Memajukan Koperasi dan UMKM di Indonesia, secara daring, Rabu, 22 Desember 2021.

Baca juga: Strategi UMKM Menangkap Peluang 2022, Menkop UKM: Adaptasi, Kreativitas, Inovasi

Semangat berwirausaha ini memang didominasi perempuan/ibu sebagai pelaku UMKM.

Besarnya semangat perempuan berhimpun dalam wadah koperasi menunjukkan, perempuan mampu sejajar dengan para laki-laki untuk turut memajukan perekonomian bangsa dan negara.

Hal ini tercermin dari cukup besarnya jumlah koperasi wanita aktif saat ini yaitu sebanyak 11.199 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Menteri Bintang: Kualitas Hasil UMKM Perempuan Indonesia Tidak Kalah dengan Produk Luar Negeri

Secara nasional (akumulatif) dapat menghimpun modal usaha mencapai lebih dari 2 Triliun rupiah.

"Dengan volume usaha mencapai 2,4 Triliun rupiah dan mampu menyerap anggota sebanyak 663 ribu wanita,” katanya.

Arif menegaskan, perempuan/ibu memiliki potensi yang luar biasa. Karena itu, tidak dapat terpisahkan dari upaya memajukan peradaban di Indonesia.

Ia mengajak para pemangku kepentingan untuk terus mendorong potensi yang luar biasa ini agar dapat semakin lebih maju lagi.

Untuk itu, menurutnya, perencanaan program di tingkat Pemerintah Pusat maupun Daerah, dalam pengarusutamaan gender menjadi bagian yang tidak dapat terlewatkan.

Perspektif gender menjadi bagian penting, agar intervensi program pemerintah tidak mengesampingkan perempuan hanya sebagai penerima manfaat program saja.

"Namun memandang perempuan sebagai agen atau pemeran krusial untuk memajukan perekonomian, sosial, dan budaya,” ungkapnya.

Arif menjelaskan, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM memiliki 4 strategi dalam upaya penguatan Kewirausahaan, UMKM dan koperasi.

Terdiri dari Transformasi Usaha Informal ke Formal, Transformasi ke dalam Rantai Pasok, Modernisasi Koperasi, dan Pertumbuhan Wirausaha Produktif.

Tentunya, segala bentuk program pemerintah, baik itu peningkatan kapasitas SDM, pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi akses pembiayaan.

Juga fasilitasi bantuan hukum, dan lainnya, selalu diperuntukkan bagi siapapun yang memiliki keinginan untuk mau berkembang bersama.

“Saya menghimbau untuk seluruh wanita khususnya para ibu untuk terus menumbuhkan semangat berwirausaha agar memperoleh kehidupan yang lebih baik,”tandasnya.

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini