Bagi Lucky, BPUM ibarat tambahan nafas bagi kelangsungan usahanya.
"Dananya saya pakai untuk membeli burung lagi. Harganya macam-macam, ada yang Rp50 ribuan sampai Rp200 ribu lebih," tukas Lucky.
Melihat langsung kondisi tersebut, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari, menyampaikan terima kasih.
"Kami berterima kasih kepada pahlawan-pahlawan ekonomi seperti ini. Meski dalam kondisi sulit seperti ini tetap bisa usaha," kata Fiki, saat monitoring dan evaluasi program BPUM 2021 di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu, 12 Desember 2021.
Bagi Fiki, meskipun mereka masih minim penyerapan tenaga kerja tapi dapat memberikan optimisme kepada pelaku usaha lainnya.
"Pada dasarnya, pemerintah ingin para pelaku UMKM tetap bisa bertumbuh di masa pandemi ini," tegas Fiki.
Untuk pengembangan usahanya, Fiki mendorong pelaku usaha mikro bisa beralih ke pembukuan secara digital memakai aplikasi yang sudah bisa didownload saat ini.
"Untuk nantinya pihak bank bisa lebih mudah jika para pelaku usaha mikro ingin mengajukan pendanaan lain seperti KUR," ungkap Fiki.
Saat ini, penjualan melalui digital atau media sosial adalah peluang di masa pandemi di saat adanya pembatasan mobilitas masyarakat.
"Tapi, saya mengingatkan program BPUM ini untuk menambah modal kerja usaha mikro produktif, bukan untuk konsumtif. Bukan seperti Bansos," tegas Fiki.
Artikel Rekomendasi