Wisata Kuliner di TPI Muara Angke Jakarta Utara Sambil Bakar Ikan, Begini Serunya!

12 September 2022, 19:20 WIB
Wisata Kuliner di TPI Muara Angke Jakarta Utara Sambil Bakar Ikan dari Laut. Abdul Hadi (pria di tengah) di salah satu rumah makan di areal TPI Muara Angke /Nur Aliem Halvaima /Kolase Foto : Amin Idris/POSJAKUT/

POSJAKUT - Tempat Pelelangan Ikan (TPI) setidaknya mempunyai dua fungsi. Yakni fungsi pertama selain tempat menurunkan ikan dari perahu atau kapal nelayan yang pulang menangkap ikan di laut untuk dilelang (dijual).

Fungsi kedua dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah pengunjung bisa memilih sendiri ikan yang diminatinya, lalu dibawa ke tempat atau ke rumah makan warung orang yang menawarkan jasa pembakaran ikan.

"Pengunjung hanya membayar jasa bagi tukang bakar ikannya sekaligus jasa menggunakan tempat ke pemilik rumah makan," kata Abdul Hadi, ditemui POSJAKUT saat bersama koleganya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Penjaringan Jakarta Utara, Senin 12 September 2022.

Menikmati ikan yang baru saja diangkat dari tempat pembakarannya, apalagi langsung dari tempat pelelangan dan masih segar, memang terasa sekali sensasinya. Apalagi jika disandingkan dengan bumbu pedas, nikmatnya luar biasa.

 Baca Juga: Resto Apung Muara Angke, Satu Lagi Tempat Kuliner Asyik di Jakarta Utara, Rencana Maret 2022 Dibuka!

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Penjaringan Jakarta Utara ini, berlokasi di Jalan Dermaga Raya, Pluit, Kecamatan Penjaringan.

Bagi yang naik kendaraan pribadi bisa lewat jalan tol arah Bandara Soekarno-Hatti keluar di gerbang tol Angke. Untuk pengguna kendaraan umum, turun di terminal Kota Tua, dan lanjut naik ojek atau mobil online. Sedang pengguna kereta api Commuterline, turun di Stasiun Beos, Kota, Jakarta lanjut ojek atau mobil online ke TPI Muara Angke.

TPI Muara Angke sempat ditutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19. Namun sejak Juni 2020, aktivitas pelelangan ikan tersebut kembali dibuka setelah Pemprov DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I.

Di pasar ikan yang ada di pelelangan Muara Angke, pembeli bisa langsung menyantap hasil laut yang dibeli. Terdapat rumah-rumah makan yang melayani pengolahan ikan, jadi pembeli tidak perlu repot untuk membersihkan dan mengolah ikan yang dibeli.

"Tempat ini sering jadi tempat berkumpul, sekaligus wisata kuliner," ujar Abdul Hadi. Dia setiap hari mengaku ada di sini, salah satunya ikut mengurus koperasi para nelayan Muara Angke.

Baca Juga: Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara Kini dengan Wajah Baru, Lebih Modern, Ramah,Tertib dan Aman

Hari itu POSJAKUT menyaksikan bagaimana proses pembakaran ikan pesanan tamu rumah makan tersebut. Caranya sederhana. Pengunjung terlebih dahulu membeli ikan seperti disebutkan di awal tulisan di atas -- jenis ikannya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing -- di pasar ikan di Pelelangan Ikan Muara Angke, Jalan Dermaga Raya.

Dari pasar tersebut, lalu bergeser memilih rumah makan yang banyak berderet di sepanjang Jalan Dermaga. Mereka menawarkan jasa bakar, bumbu, dan tempat bersantap. Umumnya perantau etnis Bugis Makassar dari Sulawesi Selatan.

Semudah itu dan sesederhana itu. Ya, untuk sekadar menikmati ikan laut yang segar, penuh protein, yang dibakar dengan bumbu pedas.

Sambil bercanda, Rocky Gerung - Presiden Akal Sehat, pernah mengatakan bahwa orang Bugis Makassar itu pintar-pintar karena rajin mengkonsumsi ikan. Ikan adalah makanan (lauk) pokok mereka sehari-hari.

Baca Juga: Melihat Pameran Temporer di Museum Bahari, Ada Foto Korban yang Selamat Ketika Tsunami Palu

"Ikan itu dimakan, dibakar oleh orang Bugis Makassar. Bukan hanya sekadar dihapal nama-nama ikannya, lalu dapat hadiah sepeda," canda Rocky, ketika suatu hari tampil berbicara di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bongkar Ikan Malam Hari

Kebetulan kami datang siang hari, di mana pelelangan masih sepi. Namun Alhamdullah, berbagai jenis ikan sudah ada yang menjual di Muara Angke.

Menurut pegawai pelelangan setempat, kalau kami datangnya malam hari, lebih berpeluang lagi akan dapat ikan yang lebih segar. Soalnya kapal pengangkut ikan biasanya bongkar di malam hari.

Baca Juga: Tempat Kuliner Asyik Berbuka Puasa di Jakarta Utara, dari Muara Baru Hingga Kali Baru, Ini Dia Lokasinya!

"Kapal-kapal nelayan biasanya datang sore sampai malam, bahkan hingga menjelang pagi. Jadi ikan-ikan yang dijual baru saja ditangkap," ujar Hadi, pengurus koperasi nelayan Muara Angke.

Saat ini, menurut Abdul Hadi, hasil laut yang dijual di pasar ikan Muara Angke, tidak hanya berasal dari hasil tangkapan nelayan setempat. Tetapi juga dari nelayan dari daerah Tegal dan Indramayu.

Yuk, kapan Anda juga mau mencoba bakar ikan di Muara Angke?.***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler