Network
POSJAKUT – Menyuruh orang berbuat baik dan meminta orang berhenti berbuat tidak baik mungkin dianggap sama saja. Namun kalau diperhatikan akan sangat berbeda sekali cara penangannya.
Contohnya menyuruh orang berbuat baik dan sidah dianggap biasa adalah perintah atau pemberitahuan “buanglah sampah pada temptnya” “gunakan masker, pandemi masih berlangsung”, atau “harap mengantri” dan lain sebagainya.
Mengajak orang berbuat baik bisa disampaikan secara langsung kepada yang bersangkutan. Tetapi meminta orang berhenti berbuat tidak baik harus dilakukan dengan cara yang lebih persuasi.
Baca Juga: LANGGAM JAKARTA: Tahukah Kamu, 7.700 Ton Sampah Itu Berapa Truk?
Misalnya terhadap kebiasan orang membuang sampah bukan pada tempatnya. Jika tiba-tiba ditegur langsung, bisa-bisa pesan yang disampaikan tidak mengena bahkan alih-alih berbuat baik malah bisa membuat orang jadi tersingggung.
“Cara-cara persuasif bisa dilakukan agar orang tidak tersinggung,” kata Lurah Pademangan Timur, Abdul Rahman Hakim, saat melakukan sosialisasi agar warganya tak membuang sampah sembarangan, Senin 12 September 2022.
Menurut Abdul Rahman Hakim, dari pada menegur langsung kebiasaan orang yang membuang sampah sembarangan, dia justru mengujak anggota PPSU di kelurahannya berkreasi membuat lukisan mural supaya warganya membiasakan buang sampah pada tempatnya.
Baca Juga: Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark Terkesan Kemampuan Jakarta Mengolah Sampah
Sentuhan tangan dingin dari anggota PPSU Kelurahan Pademangan Timur yang berkreasi membuat lukisan mural yang dipadukan dengan tanaman merambat liar patut diacungi jempol.
Artikel Rekomendasi