Network
POSJAKUT – Sampah itu identik dengan sesuatu yang kotor, bau, tak terpakai, tempat berkumpulnya kuman, tak ada gunanya dan banyak lagi yang jelek-jelek lain.
Sampah sendiri adalah bahan padat atau cair yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dibuang pemiliknya. Namun di tangan orang-orang tertentu sampah bisa juga menjadi barang yang bisa menghasilkan uang.
Di Jakarta maupun di kota-kota lain, sampah merupakan persoalan pelik yang harus dihadapi pemerintah. Hal ini karena penduduknya terus bertambah dan selalu ada limbah yang dihasilkan dari konsumsi harian sementara lahan untuk sampah sangat terbatas.
wBaca Juga: Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark Terkesan Kemampuan Jakarta Mengolah Sampah
Belum lagi penanganan yang tidak tepat, dampaknya itu lho pasti negatif terhadap lingkungan maupun kesehatan masyarakat.
Menurut Ir Suharti M A PhD, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Kepemukiman Pemprov DKI Jakarta.Di DKI Jakarta saja, sampah yang dihasilkan dari warganya per hari mencapai 7.700 ton.
Jumlah ini setara dengan 3.080 truk sampah (kapasitas 2,5 ton) atau kalau menggunakan truk compactor isi 4 ton butuh 1.925 truk. Ini bukan main-main, salah-salah menangani bisa runyam.
Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Terus Sosialisasi Buang Sampah Pada Tempatnya
Yuntuk itulah berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk menangani persoalan sampah ini.
Salah satunya dengan membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau Intermediate Treatment Facility (ITF) yang dapat mengolah sekitar 2.200 ton sampah per hari.
Artikel Rekomendasi