Alat Pengupas Kulit Ikan Hasil Inovasi KKP Ini Bikin Bisnis Semakin Kompetitif

- 25 Desember 2021, 22:45 WIB
/Kementerian Kelautan dan Perikanan

POSJAKUT --  “Fish Skin Salted Egg” telah menjadi camilan yang booming dan digemari masyarakat. Camilan ini perpaduan kulit ikan patin yang digoreng renyah dengan bumbu telur asin.

Seiring meningkatnya permintaan produk ini, maka semakin banyak pula kebutuhan bahan baku kulit ikan patin yang awalnya hanya memanfaatkan hasil samping dari pengolahan fillet ikan.

Untuk itu, alat pengupas kulit ikan menjadi krusial dalam industri pengolahan ikan guna menghasilkan fillet daging dan kulit yang sama sama berkualitas tinggi.

Baca juga: KKP Pulangkan Delapan Nelayan Asal Sumatera Utara yang Ditangkap Otoritas Malaysia

Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) UPT Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil berinovasi.

Yaitu dengan membuat inovasi (scale-up) alat pengupas kulit ikan yang lebih efisien dalam penggunaan daya listrik dan lebih tinggi produktivitas alatnya.

“Alat pengupas kulit ikan hasil ini memiliki keunggulan dalam meningkatkan kapasitas produksi," ujar Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta, Kamis, 23 Desember 2021.

Baca juga: KKP Cetak Sejarah, PNBP 2021 Dekati Rp1 Triuliun, Menteri Trenggono: Masih Ada Potensi Tagihan Lain

Selain itu, mudah dioperasionalkan, aman untuk produk pangan dan hemat energi listrik.

Tidak hanya itu. Inovasi ini juga akan membuat bisnis semakin kompetitif sehingga secara tidak langsung akan bermanfaat bagi penerap inovasi tersebut.

Kepala BBP3KP, Widya Rusyanto menerangkan, inovasi (scale-up) alat pengupas kulit ikan muncul saat booming industri patin di Indonesia. Saat itu, alat pengupas kulit masih impor dari Taiwan atau Jepang.

Kementerian Kelautan dan Perikana

Sejak tahun 2012, telah membuat inovasi (scale-up) untuk memperbaiki kelemahan yang ada di alat impor, antara lain penggerak V-Belt diinovasikan menjadi sistem rantai, direct to motor digantikan dengan menggunakan gearbox.

Baca juga: Sengketa Tanah Politeknik AUP Dimenangkan KKP, Aset Negara Senilai Rp202 Miliar Terselamatkan

“Harapannya dengan menggunakan gearbox, tenaga lebih besar sehingga saat melepas kulit ikan patin yang besar-besar relatif lebih mudah. Selanjutnya modifikasi pada pisau, telah diubah dari model biasa ke model jepit,” terang Widya.

Keunggulan mesin pengupas kulit ikan dari BBP3KP diakui oleh Jarot Arif, selaku Factory Manager PT. Kurnia Mitra Makmur Purwakarta (KMMP).

Ia merasakan langsung manfaatnya dalam proses produksi fillet ikan patin, nila, dan gurame.

Jika sebelumnya menggunakan tenaga kerja manual, begitu menggunakan alat ini mampu mengonversi operasional pekerja menjadi 1 banding 3. Bahkan, hasil dari alat pengupas kulit tersebut juga lebih bersih.

"Kalau selama ini buyer-buyer kulit sering komplain, kalau kulit patinnya KMMP itu banyak dagingnya, karena disadari kami masih menggunakan teknologi manual," ujarnya.

Tetapi dengan adanya alat yang dari BBP3KP tersebut kandungan daging yang tersisa semakin sedikit bahkan bisa habis.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pentingnya inovasi dalam menghadirkan industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan.

Caranya dengan berkolaborasi dalam bidang perikanan tangkap maupun budidaya.

Bagi pelaku usaha yang ingin mengetahui alat ini lebih jauh bisa menghubungi kantor BBP3KP di Jl. Raya Setu No.70 Cipayung Jakarta Timur dengan nomor telepon (021) 84998429, 84997969.

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x