Baca Juga: SOSOK: Achmad Dzulkarnain Alias Bang Dzoel, Fotografer Difabel Asal Banyuwangi dalam Kenangan
Sahban lalu ikut tes dan lulus masuk Angkatan Laut. Ia diterima di Marinir dan masuk anggota Korps Komando (KKO) Angkatan Laut.
Sahban kemudian dikirim ke hutan di Jawa Timur selama dua setengah tahun untuk latihan perang khusus. Pimpinan KKO ketika itu adalah Mayor Pangalela yang belakangan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat terbang. Setelah keluar dari hutan, Sahban langsung mendapat pangkat Letnan (KKO) TNI AL.
Beberapa tahun kemudian, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (April 1966 – Juli 1977) mencari beberapa orang dari kalangan tentara untuk membantunya di Pemda DKI Jakarta, terutama untuk menertibkan guru-guru nakal.
"Dari Marinir diambil 20 orang dan salah satu di antaranya adalah Sahban Liba," tulis Asnawin, yang juga wartawan senior asal Kota Makassar ini.
Beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi staf pribadi Ali Sadikin dan sempat mondar-mandir di Istana Presiden.
Menurut Wikipedia, Letnan Jenderal KKO-AL Ali Sadikin ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966 yang kemudian diduetkan dengan tokoh Sunda lainnya Laksamana Muda Udara Raden H. Atje Wiriadinata untuk membangun Ibu Kota Republik Indonesia
Tahun 1977, Ali Sadikin pensiun, tetapi Sahban enggan kembali ke kesatuannya di Angkatan Laut, karena mantan anak buahnya sudah banyak lebih tinggi pangkatnya dari dirinya.
Sahban memilih tetap dikaryakan dan menduduki beberapa jabatan struktural di Pemda DKI Jakarta hingga pensiun pada 17 Agustus 1995.
Artikel Rekomendasi