Indonesia Urutan Ke-6 dari 10 Besar Negara dalam Kegiatan Registrasi Nomor ISBN

- 23 Agustus 2022, 21:00 WIB
Suharyanto dari Perpustakaan Nasional: Indonesia Urutan Ke-6 dari 10 Besar Negara dalam Kegiatan Registrasi Nomor ISBN. Nampak Suharyanto (kanan) bersama Kombes (Pol) Thamrin Dahlan di acara Kopdar Kompasianer dan Pengarang YPTD di Perpusnas Jakarta
Suharyanto dari Perpustakaan Nasional: Indonesia Urutan Ke-6 dari 10 Besar Negara dalam Kegiatan Registrasi Nomor ISBN. Nampak Suharyanto (kanan) bersama Kombes (Pol) Thamrin Dahlan di acara Kopdar Kompasianer dan Pengarang YPTD di Perpusnas Jakarta /Nur Aliem Halvaima /Foto : dok YPTD / POSJAKUT /

POSJAKUT - Indonesia menempati urutan ke enam dalam kegiatan registrasi nomor ISBN (International Standard Book Number).

Urutan pertama Amerika Serikat, disusul Korea Selatan, German, Cina dan Inggris. Sedang di bawah posisi Indonesia ada Italia, Rusia, Jepang, dan Iran.

"Dari sepuluh besar negara dalam kegiatan registrasi nomor ISBN, Indonesia di posisi keenam sebanyak 144.793 nomor," kata Suharyanto, S Sos, M. Hum, Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Nasional RI.

Demikian Suharyanto di depan Kompasianer dan pengarang Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) pada acara Kopi Darat (Kopdar) di Perpustakaan Nasional, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Sabtu 20 Agustus 2022.

Sekedar diketahui, ISBN International Standard Book Number, atau ISBN, adalah "pengindentikasian unik" untuk buku-buku yang digunakan secara komersial.

Baca Juga: YPTD Gelar Acara 'Kopi Darat' di Perpustakaan Nasional Jakarta, Ngundang Penulis Buku dan Pengarang

Dikutip dari Wikipedia, sistem ISBN diciptakan di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis W H Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN.

Menurut Suharyanto dari Perpustakaan Nasional, data ISBN memberikan indikasi mengenai ukuran pasar penerbitan di suatu negara dan merupakan sarana validasi data dari sumber lain seperti kegaiatan seleksi bahan perpustakaan.

Data tentang jumlah nomor ISBN yang teregistrasi pada tahun 2020 dari 52 negara sebanyak 5.178.686 nomor. Tercatat 10 Negara teratas yang paling banyak meregistrasi ISBN, masing-masing adalah :

Amerika Serikat 3.931.271 nomor, Korea Selatan 329,582 nomor, German 284,001 nomor, Cina 263,066 nomor, Inggris 188.553 nomor, Indonesia 144.793 nomor.

Baca Juga: Penerbit YPTD Gelar Acara Menulis 40 Hari Tanpa Jeda, Diikuti 73 Penulis

Disusul Italia 135.133 nomor, Rusia 124,454 nomor, Jepang 114,272 nomor dan Iran 90.000 nomor.

Berikut data lima tahun terakhir nomor ISBN yang dikeluarkan. Tahun 2017 sebanyak 76.048, tahun 2018 sebanyak 95.852, tahun 2019 sebanyak 123.227, tahun 2020 sebanyak 144.793 dan tahun 2021 sebanyak 159.330.

"Data tersebut menunjukkan bahwa selama masa pandemi covid-19 tahun 2020 dan 2021 registrasi ISBN mengalami peningkatan yang signifikan," kata Suharyanto.

Sementara data penjualan buku di dunia (25 negara) pada tahun 2020, mencapai angka 65.3 M US Dollar. Terbanyak adalah Amerika Serikat sebanyak 23.6 M US Dollar, Jepang 10.8 M US Dollar, Jerman 10.6 M US Dollar, Inggris 4.8 M US Dollar dan Italia 4.5 M US Dollar.

Baca Juga: Buku 'Bunga Rampai Sejarah Maros', Digarap 33 Tahun Dengan 10 Bab dan 669 Halaman, Kini Sudah Beredar!

Lalu apakah ISBN itu wajib? meskipun ISBN tidak wajib, dan tidak mengurangi legalitas dari buku yang diterbitkan, tapi buku yang memilik ISBN akan lebih mudah dikenal dan diakui.

Apa pula untungnya ISBN? Untungnya ada fitur dan keunggulan ISBN. Yang pertama adalah Anda dapat memberikan identitas pada sebuah judul buku. Seperti diketahui, ISBN sendiri berperan sebagai sistem identifikasi buku.

Nah, belum lagi jumlah buku di dunia, jumlah buku yang diterbitkan hanya di Indonesia saja sudah sangat banyak.

Selain itu, Suharyanto juga menyampaikan perkembangan Industri Penerbitan Global Tahun 2020 – WIPO 2022.

World Intellectual Property Organization (WIPO) 2022 mengeluarkan suatu publikasi berjudul The Global Publishing Industry in 2020.

Baca Juga: Proses Editing! Kendala Paling Besar dalam Menerbitkan Buku Keroyokan. Launching 'Kutunggu Jandamu'

Jumlah total judul yang diterbitkan pada tahun 2020, mencakup sektor perdagangan dan pendidikan dari 50 negara, berjumlah 2,690,798.

Tercatat ada 10 negara teratas dalam penerbitan. Masing-masing adalah Inggris sebanyak 186.000 judul,
Italia sebanyak 125.948 judul, Prancis sebanyak 97.327 judul, Turki sebanyak 88.975 judul, Spanyol sebanyak 83.622 judul.

Disusul German sebanyak 77.272 judul, Jepang 69.850 judul, Korea Selatan 65.432 judul, Kolombia 19.996, judul, Australia sebanyak 19.241 judul. Jumlah tersebut dari penerbitan berdasarkan data ISBN. ***

 

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah