"Perintahkan pada Abu Bakr agar ia mengimami shalat." 'Aisyah lantas berkata,
إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ ، إِذَا قَرَأَ غَلَبَهُ الْبُكَاءُ
“Sesungguhnya Abu Bakr itu orang yang sangat lembut hatinya. Apabila ia membaca Al-Qur'an, ia tidak dapat menahan tangisnya." Namun beliau bersabda, “Tetap perintahkan Abu Bakr untuk menjadi imam." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 713 dan Muslim no. 418).
Baca Juga: TAUSIYAH : Makan Jangan Boros
Dalam riwayat lain disebutkan, dari 'Aisyah, ia berkata,"
إِنَّ أَبَا بَكْرٍ إِذَا قَامَ فِى مَقَامِكَ لَمْ يُسْمِعِ النَّاسَ مِنَ الْبُكَاءِ
“Sesungguhnya Abu Bakr apabila menggantikanmu sebagai imam, orang-orang tidak mendengar bacaan shalatnya karena tangisannya.”
Imam Nawawi membawakan dua hadits di atas dalam kitab Riyadh Ash-Shalihin dalam bab 54 "Keutamaan Menangis Karena Takut Kepada Allah Ta'ala dan Rindu pada-Nya."
Baca Juga: TAUSIYAH : Do'a Sesama Orang Beriman Melebur Dosa
Dalil-dalil di atas menunjukkan secara implisit bahwa orang yang menangis dalam shalat karena takut pada Allah, tidak membatalkan shalat.
Artikel Rekomendasi