TAUSIYAH : Imam Batal di Tengah Salat

5 Oktober 2022, 14:38 WIB
ILUSTRASI : Salat di mesjid sebagai salah satu tempat ibadah /Nur Aliem Halvaima /Pixabay / Fuzz /POSJAKUT

IMAM BATAL DITENGAH SALAT

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

POSJAKUT - Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du. Ada dua cara yang bisa dilakukan makmum, jika imam batal di tengah salat -- atau sholat, shalat dalam bahasa Arab.

Pertama, dia membatalkan salat, keluar dari jamaah, dan menunjuk salah seorang di belakangnya untuk menggantikan posisinya sebagai imam hingga shalat selesai.

Dalil masalah ini adalah peristiwa yang dialami Umar bin Khatab Radhiyallahu 'anhu, ketika beliau ditusuk oleh orang Iran, Abu Lukluk al-Majusi.

Baca Juga: TAUSIYAH : Enggan Berinfaq Bisa Menghilangkan Barakah

Amr bin Maimun menceritakan,

إني لقائم ما بيني وبين عمر – غداة أصيب – إلا عبد الله بن عباس، فما هو إلا أن كبر فسمعته يقول: قتلني أو أكلني الكلب حين طعنه، وتناول عمر عبد الرحمن بن عوف فقدمه فصلى بهم صلاة خفيفة

Di pagi peristiwa penusukan itu, aku berdiri (di shaf kedua, pen.), dan tidak ada orang antara aku dengan Umar, selain Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhum.

Ketika beliau bertakbir memulai salat, kemudian saya mendengar beliau mengatakan, 'Ada anjing yang menggigitku.' ketika beliau ditusuk.

Baca Juga: TAUSIYAH : Harta Tak Berkurang Karena Sadaqah

Lalu Umar menarik Abdurrahman bin Auf untuk maju, dan beliau mengimami para sahabat dengan salat yang ringan. (HR. Bukhari 3700, dan Ibn Hibban 6917).

Tindakan Umar ini dilakukan di depan para sahabat dan tidak ada satupun yang mengingkarinya, sehingga dihukumi sebagai kesepakatan mereka. As-Syaukani menjelaskan hadis Umar,

وفيه جواز الاستخلاف للإمام عند عروض عذر يقتضي ذلك، لتقرير الصحابة لعمر على ذلك، وعدم الإنكار من أحد منهم فكان إجماعاً، وكذلك فعل علي وتقريرهم له على ذلك

Baca Juga: TAUSIYAH : Harta Adalah Titipan

Hadis ini menjadi dalil bahwa imam boleh menunjuk penggantinya, ketika dia mengalami udzur yang mengharuskan dia meninggalkan shalat.

Karena sikap para sahabat yang menyetujui praktek Umar ketika itu, tanpa ada penginngkaran seorangpun dari mereka, sehingga statusnnya ijma’. Demikian pula yang dilakukan Ali dan persetujuan.

Dalil yang lain adalah peristiwa yang dialami Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu, ketika beliau ditusuk seorang teroris (khawarij), Abdurrahman bin Muljim al-Maradi.

Baca Juga: TAUSIYAH : Di Gelap Malam Ada Kejahatan

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu, ditusuk ketika menjadi imam salat subuh pada saat berdiri dari sujud.

Kata Abu Razin,

صلى علي رضي الله تعالى عنه ذات يوم فرعف ، فأخذ بيد رجل فقدمه ثم انصرف

Pada suatu hari, Ali Radhiyallahu 'anhu shalat mengimami jamaah, lalu beliau mengeluarkan darah. Beliau langsung menarik tangan seseorang agar dia maju, kemudian Ali mundur. (HR. Abdurrazaq dalam al-Mushannaf 3670).

Baca Juga: TAUSIYAH : Kejahatan Mahluk

Kedua, imam membatalkan salat dan tidak menunjuk pengganti. Kemudian masing-masing makmum salat sendiri-sendiri. Ini adalah pendapat Imam as-Syafi'i dan Imam Ahmad.

Keterangan Imam Ahmad yang menjelaskan dua cara ketika imam batal,

إن استخلف الإمام فقد استخلف عمر وعليّ، وإن صلوا وحداناً فقط طُعن معاوية وصلى الناس وحداناً من حيث طعن أتموا صلاتهم

Baca Juga: TAUSIYAH : Kisah Sahabat Itsar

Jika imam menunjuk ganti, ini pernah dilakukan oleh Umar dan Ali Radhiyallahu 'anhuma. Dan jika makmum menyelesaikan salat sendiri-sendiri, ini pernah terjadi pada Muawiyah ketika (beliau jadi imam shaat subuh).

Beliau ditusuk, lalu para makmum shalat sendiri-sendiri, hingga mereka menyelesaikan shalatnya. (Muntaqa al-Akhbar, Abul Barakat, setelah hadis no. 1455)

WaLLAAHUa'lam.***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Sumber: Fatamorgana Djufri Tambora

Tags

Terkini

Terpopuler