TAUSIYAH : Cara Membalas Kezaliman

24 Januari 2022, 08:55 WIB
ILUSTRASI : Meneladani Sifat Mulia Para Rasul /*/mantrasukabumi.com

TAUSYIAH POSJAKUT :                      CARA MEMBALAS KEZALIMAN

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

‎أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ ، وَلا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

“Tunaikanlah amanat pada yang memberikan amanat kepadamu. Janganlah berlaku khianat pada orang yang mengkhianatimu.” (HR. Tirmidzi, no. 1264; Abu Daud, no. 3535. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib).

Hadits ini jadi dalil tentang perintah orang yang menunaikan amanat pada muamalat dan hal lainnya.

Akan tetapi, jika ada yang berkhianat kepada kita, tak perlu membalas dengan khianat.

Baca Juga: RENUNGAN: Teguran Seorang Wanita kepada Umar

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyampaikan dalam Qa'idah fii Ash-Shabr bahwa manusia dalam membalas dendam ada tiga macam:

Pertama, zalim yaitu yang membalas lebih dari kewajaran.

Kedua, muqtashid yaitu yang membalas sewajarnya (sama dengan tindakan zalim).

Ketiga, muhsinun yaitu yang memaafkan dan tidak membalas sama sekali.

Baca Juga: Prof Quraish Shihab: Bermohonlah kepada Allah, Bukan yang Lain. Jangan Mengada-ada. Begini Caranya!

‎قال شيخ الإسلام ابن تيمية –رحمه الله- في قاعدة في الصبر:

‎الناس عند مقابلة الأذى ثلاثة أقسام: 1- ظالم يأخذ فوق حقه

‎2-مقتصد يأخذ بقدر حقه. 3- محسن يعفو ويترك حقه.أهـ

Pengertian Zalim

Orang zalim adalah yang membalas lebih dari kewajaran. Kezaliman dengan berbagai macam bentuk itu diharamkan. Dari Abu Dzarr radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman,

Baca Juga: TAUSIYAH : Menangislah karena Takut pada Allah Ta'ala

‎يَا عِبَادِى إِنِّى حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِى وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا

"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku tidak berbuat zalim dan Aku pun mengharamkan kalian berbuat zalim. Janganlah saling menzalimi satu sama lain.” (HR. Muslim, no. 2577)

Ingatlah bahwa kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

‎اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Hati-hati kezaliman karena zalim itu kegelapan pada hari kiamat." (HR. Muslim, no. 2578).

Baca Juga: Gus Miftah 'Presiden Para Pendosa', Berdakwah di Lokalisasi, Karaoke, Salon Plus-plus. Ini Alasannya!

Pengertian Muqtashid

Muqtashid adalah orang yang membalas sewajarnya tanpa membalas lebih.

Allah Ta'ala berfirman,

‎فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ

"Oleh sebab itu, barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu." (QS. Al-Baqarah: 194).

Baca Juga: TAUSIYAH : 11 Nasehat Nabi kepada Sahabat yang Perlu Kita Ketahui

Dalam ayat lain disebutkan,

‎وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ

"Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." (QS. An-Nahl: 126)

‎وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Asy-Syura: 40).

Baca Juga: TAUSIYAH : Tentang Tulang Sulbi, Tulang Ekor dan Catatan Amal Manusia

Pengertian Muhsin

Muhsin artinya orang yang memaafkan dan tidak membalas dendam sama sekali. Inilah sifat yang terpuji.

Dalam ayat disebutkan,

‎وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nuur: 22)

‎وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 134)

‎فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ

"maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." (QS. Asy-Syura: 40).

Baca Juga: RENUNGAN: Amanat Paling Berat

Jika ada yang mengkhianatimu di dunia, bagaimana membalasnya?

Caranya:

1. Jaga jarak dengannya, tetapi jangan sampai putuskan hubungan.

2. Fokus untuk menjadikan diri kita lebih baik.

3. Jalin hubungan dengan banyak orang.

4. Lakukan hal yang bermanfaat untuk dirimu dan orang lain.

5. Jangan menyimpan dendam, besarkan hatimu untuk memaafkan.

Baca Juga: TAUSYIAH : Masuk Surga dan Neraka Hanya Karena Seekor Lalat

Allah itu Maha Adil. Allah itu Maaliki Yaumid diin, Pemilik Hari Pembalasan kelak.

Jika ada yang berkhianat kepada kita, pasti akan ada hukuman yang sangat adil oleh Al-Maalik di akhirat besok.

WaLLAAHUa'lam. ***

(disarikan dari TAUSYIAH Dra. Hj. Fatamorgana Djufrie Tambora, dosen Universitas Islam Negeri Alauddin, Kota Makassar, Sulsel).

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler