Serukan Perdamaian di Ukraina, Chelsea Mendapat Kecamanan

- 28 Februari 2022, 06:30 WIB
Roman Abramovich, pemilik Klub Chelsea
Roman Abramovich, pemilik Klub Chelsea /Chelsea

POSJAKUT -- Chelsea mendapat kecaman masyarakat Inggris sebagai akibat hubungan dekat pemilik tim sepak bola Inggris, Roman Abramovich dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Terkait dengan hal itu, Abramovich akhirnya mengumumkan pengurusan Chelsea diserahkan semuanya dari kendalinya, tapi Abramovich tak akan melepas saham Chelsea, Minggu 27 Februari 2022.

Kecaman terhadap Chelsea yang mungkin sebenarnya ditujukan kepada pemelik Chelsea yang nota bene asal Rusia menyerukan pengumuman perdamaian di Ukraina pasca invasi Rusia.

Baca Juga: Invasi Ukraina: NATO Terpaksa Aktifkan Pasukan Respons Khusus, Warga Rusia Demo atas Kebijakan Putin

Dalam pernyataan singkatnya, Chelsea berdoa untuk perdamaian di Ukraina tanpa menyebut pasukan Rusia atau Putin.

Chelsea telah mengatakan bahwa mereka 'berdoa untuk perdamaian' di Ukraina tetapi menolak untuk memberikan komentar apa pun tentang pasukan Rusia atau presiden negara itu, Vladimir Putin.

Pada hari Minggu klub merilis pernyataan singkat yang hanya berbunyi:

“Situasi di Ukraina mengerikan dan menghancurkan. Pikiran Chelsea FC ada pada semua orang di Ukraina. Semua orang di klub berdoa untuk perdamaian.”

Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina Kamis 24 Februari lalu. Sebelumnya Rusia pernah melakukan tindakan serupa pada 2014.

Sebagai tanggapan, komunitas internasional telah mengambil langkah-langkah yang semakin keras terhadap negara, termasuk sanksi keuangan dan hukum terhadap perusahaan terkemuka, lembaga keuangan, dan sekutu pemerintah.

Baca Juga: Abramovich Terpaksa Lepas Chelsea Menyusul Invasi Rusia

Salah satu target tertentu bisa jadi adalah oligarki, dengan menteri luar negeri Inggris Liz Truss mengklaim bahwa lebih banyak angka akan dimasukkan karena aset ditargetkan untuk disita.

Itu telah menimbulkan spekulasi bahwa pemilik Chelsea Roman Abramovich bisa mendapatkan konsekuensi lebih lanjut, setelah visanya tidak diperpanjang pada 2018.

Abramovich secara konsisten membantah hubungan dekatnya dengan Vladimir Putin. Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, Chris Bryant menyebut perseteruannya dengan Rusia.***

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini