Network
POSJAKUT - Empat tahun setelah penampilan buruknya pada Olimpiade PyeongChang 2018 lalu, membuat Nathan Chen kehilangan kesempatan untuk meraih gelar Olympic Glory. Atlet skating berusia 22 tahun itu mendominasi di Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing pada Selasa 8 Februari 2022.
Setelah ia mencetak rekor dunia 113,97 poin untuk memimpin dalam pertandingan figure skating putra pada hari Selasa, setelah ia menghapus kekecewaan dari kinerja 2018, setelah ia melepaskan beban begitu berat, Nathan Chen memikirkan tentang apa yang baru saja terjadi.
Apakah dia benar-benar melakukan itu? Bukan skate-nya. Melainkan pompa tinju yang ia lakukan seusai penampilan tersebut.
“Saya hampir tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu,” kata Chen, 22. “Tapi, maksud saya, saya kira itu menunjukkan bagaimana perasaan saya saat itu. Sangat senang. Saya agak merusak karakter di sana. Saya sangat senang.”
Momen itu sangat kontras dengan reaksinya empat tahun lalu, ketika ia meringis dan menatap sepatu rodanya begitu musik berakhir. Ia telah terbang ke PyeongChang sebagai mantan peraih medali emas, orang pertama yang mendaratkan lima lompatan empat kali lipat (putaran jari kaki, Salchow, putaran, flip dan Lutz) dalam sebuah kompetisi.
Tapi begitu dia tiba, dia sepertinya menghabiskan lebih banyak waktu untuk terjun ke es daripada melayang di udara. Dia gagal dalam kompetisi beregu. Seminggu kemudian, ia gagal pula dalam kompetisi tunggal, meninggalkannya di luar perebutan medali.
“Sejujurnya saya belum pernah berada di posisi ini sebelumnya,” katanya kemudian. “Jadi saya tidak tahu persis apa yang harus saya lakukan.”
Tanpa tekanan, ia tampil dengan lebih banyak kegembiraan dan sedikit rasa takut di free skate untuk finish kelima secara keseluruhan, tetapi dia telah menghabiskan empat tahun terakhir bertanya-tanya apakah dia memiliki apa yang diperlukan untuk berhasil di panggung ini.
Artikel Rekomendasi