Network
POSJAKUT - Danielle Collins mengakhiri mimpi Alize Cornet untuk melaju ke semifinal Australian Open 2022.
Petenis putri Amerika Serikat itu unggul dua set langsung 7-5, 6-1 dan bersiaap ke laga berikutnya di Melbourne Park.
Unggulan ke 27 ini segera mematahkan servis Cornet untuk merebut set pertama, dan set berikutnya di Rod Laver Arena.
"Rasanya luar biasa, terutama setelah beberapa tantangan kesehatan yang saya alami,” kata Collins, yang juga pernah lolos di semifinal Australian Open 2019, dikutip dari Reuters, Kamis 27 Januari 2022.
Collins akan melawan Iga Swiatek yang kalahkan Kaia Kanepi untuk memperebutkan satu tempat di final.
Juara French Open, Iga Swiatek, berhasil meredam frustrasinya dan bangkit dari satu set dan satu break untuk mengalahkan petenis Estonia Kaia Kanepi 4-6, 7-6(2), 6-3.
Swiatek dari Polandia selanjutnya akan bertemu unggulan ke-27 dari Amerika Danielle Collins, yang sebelumnya mengalahkan petenis Prancis Alize Cornet 7-5 6-1, untuk memperebutkan satu tempat di final pada Sabtu di Melbourne Park.
Dalam pertempuran karier pertama mereka, Swiatek menyia-nyiakan peluang breakpoint pada masing-masing dari tiga servis gim pertama Kanepi dan petenis Estonia itu mengonversi peluang pertamanya di gim ketujuh untuk unggul.
Baca Juga: Menang Mudah dari Jessica Pegula, Ash Barty Melenggang ke Semifinal Grand Slam Australian Open 2022
Swiatek menyelamatkan empat setpoint pada gim kesembilan yang berlangsung selama 16 menit tetapi tidak dapat menghentikan Kanepi dari mengambil set pembuka.
"Pada set pertama saya memiliki begitu banyak breakpoint, saya merasa kehilangan peluang karena dia mematahkan saya pada breakpoint pertamanya," kata Swiatek dikutip dari Reuters.
"Saya cukup kesal. Itu adalah kesalahan karena saya seharusnya fokus ke masa depan, pada bola berikutnya."
Swiatek mengalami dua break lagi di set penentuan, menutup pertandingan tiga jam pada match point keduanya ketika petenis Estonia itu mengirim pukulan backhand melebar untuk kesalahan sendiri yang ke-62.
"Saya sangat senang memiliki suara saya karena saya berteriak sangat keras," kata Swiatek.
"Pertandingan ini gila dan tanpa energi di stadion, saya pikir akan sangat sulit untuk memenanginya," ujar dia.***
Artikel Rekomendasi