Kemennkes Distribusikan Obat Gagal Ginjal Akut Langsung ke Faskes yang Merawat Pasien di DKI Jakarta

- 26 Oktober 2022, 08:29 WIB
Sejauh ini belum ada rincian alokasi antidotum yang diterima DKI karena langsung dipasok ke fasilitas kesehatan untuk mempercepat penanganan
Sejauh ini belum ada rincian alokasi antidotum yang diterima DKI karena langsung dipasok ke fasilitas kesehatan untuk mempercepat penanganan /PIKIRAN RAKYAT

Pihaknya kata Widyastutu terus menyosialisasikan tentang perkembangan penyakit ini mulai dari gejala, hal-hal yang harus dilakukan jika terjdi kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah pasien yang mengidap penyakit gagal ginjal akut bertambah menjadi 245 anak dari data Jumat lalu sebanyak 241 angka.

gagal ginjalBaca Juga: Saatnya Konsumsi Obat Demam Alami, Ketika Gagal Ginjal Akut Merebak, Ini Resepnya

Dari jumlah tersebut 80 persen tersebar DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Banten dan Sumatra Utara.

Menurut Menjes, jumlah provinsi yang melaporkan kasus ini juga bertambah menjadi 26 dari sebelumnya 22 provinsi. Angka kematiannya pun naik dari sebelumnya 133 anak pada Jumat lalu menjadi 141 anak.

Jadi fatality rate jelas Budi Gunadi, persentasenya cukup tinggi, yakni 141 atau 57,6 persen. Kasus gagal ginjal akut ini diketahu mulai naik pada Agustus 2022. Sebelum itu kata Menkes angka kematiannya msih normal dari tahun ke tahun yaitu di bawah 5 orang.

Baca Juga: Merespon Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemprov DKI Jakarta Percepat Layanan Pemeriksaan Toksikologi di Labkesda

Kasus gagal ginjal mulai mengalami kenaikan pesat pada September 2022, yakni mencapai 78 orang dan pada Oktober 2022 menjadi 141 orang. Dan sebagian besar pasien yang mengalami gagal ginjal berusia di bawah lima tahun. 

Kasus gagal ginjal akut pada anak ini diduga diakibatkan jenis obat sirup yang mengandung Etilen Glikol (E), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) melebihi ambang batas.

Pemerintah juga telah melarang penjualan obat batuk cair untuk mencegah cemaran itu mengontaminasi lebih banyak anak. ***

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: DInas Kesehatan DKI Jakarta


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x