Suwitnyo juga mengatakan warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangkanya karena datangnya air cukup cepat. Jadi, seperti kasur, sofa, barang-barang elektronik dan semua yang ada di dapur semacam kulkas, mesin cuci dan lain sebagainya semua terendam.
Warga yang punya kendaraan baik roda dua maupun roda empat juga tidak bisa keluar rumah untuk menyelamatkan hartanya, karena air cukup cepat naiknya.
Sampai berita ini ditulis banjir masih sepinggang orang dewasa atau sekitar 90-100
Cm. Nanti kalau sudah mulai agak surut warga mungkin akan mengungsi ke Masjid Nurul Huda di Desa Melaya karena banjir hanya sampai halaman masjid.
Baca Juga: BUMD Pangan Jakarta Salurkan Bantuan Sembako pada Warga Terdampak Banjir di 4 Kecamatan di Jaksel
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana I Putu Agus Artana Putra intensitas hujan deras diakui memang turun cukup lama di Kabupaten Jemberan sampai 4 jam lebih bahkan pagi ini gerimis juga masih turun.
Kondisi ini telah membuat ratusan warga di dua kecamatan yaitu Kecamatan Jemberana dan Kecamatan Melaya terdampak. Banjir juga cukup merata terjadi di dua kecamatan tersebut.
Bahkan katanya luapan air sempat menutupi jembatan di jalan nasional Denpasar Gilimanuk sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan. Jembatan yang terendam diantaranya jembatan
Tukadaya.
Baca Juga: Atasi Banjir Berkonsep Pendekatan Alam, Pertama di Indonesia DKI Bangun Ruang Limpah Sungai
Jembatan ini menghubungkan Desa Batu Agung dengan Desa Tukadaya di Kecamatan Melaya. Selain itu jembatan Biluh Poh yang menghubungkan DesaTegal Cangkring dan Desa Mendoyo sempat tertutup air.
Warga di dua aliran sungai tersebut hingga Senin pagi masih siaga dengan kondisi air sungai yang meluap dan listrik yang mati akibat gardunya terendam.
Artikel Rekomendasi