BPBD Ingatkan Warga Kabupaten Bogor Harus Selalu Siaga Hadapi Bencana Tanah Bergerak

- 19 September 2022, 10:38 WIB
Kondisi jalan yang rusak akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9) kemarin
Kondisi jalan yang rusak akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9) kemarin /YULIUS SATRIA WIJAYA/ANTARA FOTO

Selain itu, masih ada 14 kecamatan yang memiliki potensi menengah hingga tinggi pergeseran tanah disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan yang  merupakan fenomena dimana percampuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir.

Aris mengimbau kepada warga Bogor selalu melihat peta pergerakan tanah yang diunggah BPBD secara berkala di Instagram melalui akun resmi BPBD Kabupaten Bogor bernama @bpbdkabbogor.

Baca Juga: Empat Orang Meninggal, 125 Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Kotabaru

Bagi wilayah memiliki potesi pergerakan tanah harus selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap dalam menghadapi bencana yang datang secara tiba-tiba.

Sebelumnya, bencana pergeseran tanah terjadi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor pada Rabu, 14 September 2022. Bencana pergeseran tanah itu menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer.

Dari peristiwa 14 September kemarin ada 20 KK terdampak, dan yang  terancam ada 177 KK dari dua RW dengan total penghuni 589 jiwa. Sementara 24 warga yang mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di Desa Bojongkoneng.

Baca Juga: Longsor, 2 Perjalanan Kereta Sukabumi-Bogor Dibatalkan

Menurut catatan yang ada sepanjang Januari 2021, fenomena tanah bergerak terjadi di sejumlah daerah, seperti Sukabumi dan Ciamis, Jawa Barat juga di Wonosobo dan Purwarejoawa Tengah. Fenomena tanah bergerak juga dilaporkan di Aceh.

Gerakan tanah sendiri menurutn Kabag Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT Nurhidayat adalah perpindahan massa tanah atau batu pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula. 

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut retakan tanah yang timbul akibat fenomena tanah bergerak di Tangsel misalnya merupakan sinyal bahaya kepada masyarakat.

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini