Network
POSJAKUT -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo menyatakan pernikahan di bawah umur bisa menumbuhkan angka stunting.
Stunting atau kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis disebut Hasto saat Klarifikasi Forum Pimred PRMN itu bisa muncul karena pernikahan di bawah umur.
Hasto menyampaikan, anak-anak yang belum cukup umur kemudian menikah seharusnya masih dalam masa pertumbuhan.
Baca Juga: Ditemukan 14 Anak Kurang Gizi, Kelurahan Setu Jakarta Timur Jadi Proyek Percontohan Peduli Stunting
“Namun saat mereka melakukan pernikahan kemudian hamil, maka mereka harus menumbuhkan anak yang dikandung mereka,” katanya saat klarifikasi yang disiarkan chanel Youtube PR, Senin 18 Juli 2022.
Ia menambahkan kontribusi dari kawin usia muda itu karena mereka itu sebenarnya masih tumbuh kemudian harus menumbuhkan orang lain dalam hal ini anak yang dikandung.
Ia menambahkan saat seorang anak perempuan dalam usia pertumbuhan dan kemudian mengandung, maka kalsium dan gizi lainnya yang seharusnya untuk tumbuh kembang dirinya turut diserap oleh anak dalam kandungannya.
Baca Juga: Benarkah Anak Stunting karena BAB Sembarangan? Atau Sanitasi Buruk? Berikut Penjelasannya
Itu yang menyebabkan proses penyerapan gizi pada anak yang dikandung menjadi tidak maksimal, kata dia.
Artikel Rekomendasi