Terapkan Pola Tanam Modern, PT Food Tjipinang Jaya Mampu Ekspor Beras ke Saudi Arabia

- 21 Mei 2022, 11:30 WIB
Pihak Food Statuon telah lama melakukan pola pertanian yang berbeda dengan konvensional sehingga memungkinkan produktivitas pertanian 2 kali lipat
Pihak Food Statuon telah lama melakukan pola pertanian yang berbeda dengan konvensional sehingga memungkinkan produktivitas pertanian 2 kali lipat /maghfur/antara

Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu Jakarta tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk bisa memanen padi, namun Jakarta dapat memasok kebutuhan beras bagi warganya.

Tak hanya itu mendistribusikan beras ke luar negeri, bahkan Food Station Tjipinang Jaya bahkan menjadi pusat perdagangan beras terbesar di Asia Tenggara lantara Jakarta dipasok oleh daerah penyangga dalam memenuhi kebutuhan beras terutama dari daerah surplus beras. 

Pelepasan ekspor beras perdana ini menjadi momentum Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya untuk mengembangkan usahanya di pasar pangan internasional, khususnya wilayah Arab Saudi dan Timur Tengah.

Baca Juga: PT Food Station Tjipinang Jaya Lakukan Kolaborasi dengan Pemkab Solok Terkait Beras, Sayur dan Buah

Saart ini Food Station per Kamis19 mei 2022 memiliki stok beras mencapai 34.619 ton. Sebagian besar asal beras itu berasal dari Cirebon sebesar 35,76 persen, Karawang sebesar 24,38 persen dan Jawa Tengah sebesar hampir 18 persen.

Seperti diketahui, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihardi Wiraryo yang memimpin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta itu sudah cukup lama menjajaki peluang ekspor beras ke Timur Tengah.

Baca Juga: Ombudsman RI Rekomendasikan Tata Kelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Segera Diubah

"Jadi, pada saat gonjang-ganjing isu impor beras, kami akan merealisasikan ekspor beras ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di Timur Tengah," kata Pamrihardi dalam video yang disiarkan oleh akun Pemprov DKI Jakarta, Rabu,

Menurut Pamrihardi, penjajakan ekspor beras itu tidak terlepas dari tugas perusahaan yang diminta untuk mengendalikan inflasi, hingga dapat memastikan ketersediaan dan impor beras diminimalisir, bahkan ditiadakan.

Pihak Food Statuon jelas Pamrihadi telah lama melakukan pola pertanian yang berbeda dengan konvensional sehingga memungkinkan produktivitas pertanian menjadi lebih tinggi Food Station bersama akademisi juga mengembangkan pupuk baru agar hasil panen padi di sawah meningkat dua kali lipat.

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini