Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Meninggalkan Jakarta

- 14 Maret 2022, 10:00 WIB
Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta dilakukan untuk pemerataan ekonomi agar tidak hanya terpusat di Pulau Jawa
Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta dilakukan untuk pemerataan ekonomi agar tidak hanya terpusat di Pulau Jawa /maghfur/setkabgoid

“Patut kita syukuri penurunan kasus harian, tetapi harus hati-hati untuk semua gubernur pengendaliannya tidak dikendurkan utamanya protokol kesehatan, diimbau terus masyarakat agar taat dan patuh pada protokol kesehatan,” kata Presiden.

Dikutip dari Antara, Presiden menekankan pentingnya vaksinasi yang harus terus digencarkan pelaksanaannya di daerah. Dilanjutkan dengan vaksinasi, vaksin 1, vaksin 2 hingga vaksin penguat atau booster

Baca Juga: Sebagai Simbol Pindah ke Ibu Kota Nusantara, Presiden Dijadwalkan Tidur Dalam Kemah di Titik Nol

Baca Juga: Gubernur Bengkulu Bawa Air dari Danau Dendam Tak Sudah untuk Acara Ritual Kendi Bersama Presiden

Presiden menyampaikan terkait situasi global yang terjadi saat ini yang perlu disikapi oleh para Gubernur, antara lain soal krisis energi, krisis pangan, hingga situasi perang.

“Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” jelas Presiden. 

Saat ini, menurut Presiden, akibat situasi global yang tidak menentu, terjadi krisis energi dan krisis pangan yang bisa berdampak kepada negara Indonesia.

“Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,” ktaa Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden meminta para gubernur menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan situasi yang terjadi saat ini. ***

 

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x