Network
POSJAKUT - Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro, bagi generasi milenials sekarang ini, mungkin banyak yang mengenal beliau karena pernah baca kisah perjuangannya di buku sejarah.
Atau pernah menonton film layar lebar kisah Pangeran Diponegoro di era gedung bioskop dengan judul yang berbeda: "November 1828"?
Film kisah Pangeran Diponegoro drama epos Indonesia produksi tahun 1979 ini, disutradara dan skenarionya ditulis oleh Teguh Karya, dibintangi antara lain oleh Slamet Rahardjo, Rachmat Hidayat, El Manik, dan Yenny Rachman.
Film Pangeran Diponegoro ini juga berhasil memenangkan tujuh penghargaan pada Festival Film Indonesia 1979, termasuk Film Terbaik.
Pada tulisan Pangeran Diponegoro kali ini, adalah kisah pengalaman editor POSJAKUT berziarah ke makam Pangeran Diponegoro di Kota Makassar Sulsel, juga menelusuri kisahnya ketika diasingkan ke Manado Sulut.
Sejarah Pangeran Diponegoro sampai ke Makasar, Sulawesi Selatan memang cukup panjang. Inilah napak tilas perjalanan ke makam pahlawan nasional — bersorban dan berkuda itu.
Pangeran Diponegoro adalah putra Sultan Hamengkubuwono III dari Mataram. Waktu muda bernama Raden Mas Ontowiryo, dan bersama Kiyai Maja serta Sentot Alibasyah Prawirodirjo memberontak terhadap kekuasaan Hindia Belanda mulai tahun 1825.
Selama 5 tahun Pangeran Diponegoro bergerilya, telah menyulitkan kedudukan Belanda sampai menanggung kerugian ribuan jiwa tentara dan harta.
Artikel Rekomendasi