Tagar Wadas Melawan Masih Trending, Putri Gus Dur Minta Kedepankan Musyawarah, Kontras Kritik Ganjar

- 9 Februari 2022, 10:30 WIB
Tagar Wadas Melawan yang masih trending di twitter juga menyertakan vido dan foto. Salah satunya foto tentang kenderaan polisi yang cukup banyak
Tagar Wadas Melawan yang masih trending di twitter juga menyertakan vido dan foto. Salah satunya foto tentang kenderaan polisi yang cukup banyak /twitter/

POSJAKUT – Tagar (#) Wadas Melawan masih menjadi trending di media social twitter hingga Rabu pagi 9 Februari 2022. Kenyataan ini merupakan kelanjutan trending topic sehari sebelumnya.

Dilihat POSJAKUT Rabu 9 Februari 2022, sampai pukul 08.45 WIB, tagar (#) Wadas Melawan masih memuncaki trending topic dengan cuitan mencapai 127 ribu.

Tagar Wadas Melawan ini sepanjang hari kemarin dihiasi berbagai foto dan video yang memperlihatkan beberapa insiden, memperlihatkan polisi dalam jumlah yang cukup banyak berbaris di depan masjid, dan foto-foto berisi protes warga desa Wadas.

Menurut informasi, ratusan personel polisi diterjunkan terkait pengukuran lahan milik warga yang dilakukan petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN) untuk keperluan querry tambang batuan andesit.

-Baca Juga: JADWAL SHOLAT : Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

Namun, pengukuran lahan tersebut mendapat kecaman dari warga hingga tagar Wadas Melawan bergema di media sosial.

“250 petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol mendampingi 70 petugas Badan Pertanahan Nasional dan Dinas Pertanian yang melaksanakan pengukuran dan penghitungan tanaman tumbuh,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Selasa (8/2/2022).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, ratusan polisi tersebut diterjunkan untuk melakukan pengamanan lokasi saat kegiatan pengukuran lahan tambang berlangsung.

Ganjar mengimbau, warga Desa Wadas tak perlu khawatir akan terjadinya tindak kekerasan oleh aparat kepolisian.

Sementara itu, salah satu putri KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Qotrunnada Wahid meminta Paolda Jawa Tengah membebaskan warga desa Wadas yang ditahan.

“Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan. Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll,” Cuit Alissa Wahid melalui akun @AlissaWahid.

“Sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara,” lanjutnya.

Cuitan Alissa Wahid ini disertai cuplikan dari akun @Wadas_Melawan yang berisikan video dan narasasi bertuliskan; “Kabar Garis Depan !!!! Ribuan polisi sudah sampai jalan depan masjid, dimana seluruh masyarakat berkumpul, bermujahadah bersama di masjid.

“Diduga polisi tersebut juga mencopot dan merusak banner di sepanjang jalan,” cuit akun tersebut, seraya menyertakan #WadasMelawan #WadasMemanggil #StopPengukuranDiWadas.

-Baca Juga: Polda Metro Jaya Mulai Periksa Rekaman Kamera ETLE untuk Memastikan Siapa yang Kemudikan Mobil

Cuitan Alissa Wahid sendiri tak berhenti pada permintaan Kepada Kapolda Jateng untuk membebaskan warga yang ditahan dan meminta Gubernur Jateng menunda pengukuran. Putri Presiden RI ke-4 itujuga meneruskan cuitannya;

“Padahal, kalaupun utk kepentingan lebih besar, rakyat tetap berhak berpendapat & bertindak atas tanah airnya, shg proses "nembung" harus sampai di titik temu yang setara. Tidak boleh dikorbankan.”

“Kaidahnya : kebijakan pemimpin haruslah ditujukan untuk kemaslahatan rakyatnya,” lanjut Alissa.

Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS mengeritik Gubrenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang hanya berkata, tidak perlu ditakuti, terkait informasi polisi mengepung desa Wadas.

“Kalimat "tidak perlu ditakuti" yg terlontar dari ucapan @ganjarpranowo
saat merespons ribuan aparat kepolisian yg menyerbu Desa Wadas adalah bentuk kecacatan logika dan ketidak berpihakan seorang Gubernur terhadap warganya!,” cuit akun @KontraS seraya menyertakan #WadasMelawan.

“@ganjarpranowo, bagaimana bisa pernyataan tsb terlontar ketika aparat merangsek masuk ke Desa Wadas…, dgn senjata lengkap.”

“Hingga ada pengerahan brimob, pengejaran warga, & penangkapan sewenang-wenang yg tengah terjadi,”lanjut akun @KontraS yang tayang sekitar pukul 4 sore kemarin. Cuitan ini menyertakan #StopPengukuranDiWadas #StopAparatMasukWadas

Cuitan-cuitan selanjutnya @ KontraS, organisasi nir laba ini mendesak tarik mundur aparat dari Desa Wadas & hentikan perampasan ruang hidup masyarakat!

“Kami mengecam keras penyerbuan aparat Kepolisian & kriminalisasi terhadap sejumlah warga yg terjadi hari ini di Desa Wadas.”

Dikutip dari pikiranrakyat.com, 8 Februari 2022, Tagar #WadasMelawan menjadi trending di Twitter pada Selasa 8 Februari 2022, terpantau tagar tersebut trending hingga pukul 20.00 WIB.

-Baca Juga: Kecelakaan Tragis Toyota Camry yang Terbakar di Senen, Satu Penumpangnya Putra Gubernur Kaltara

Bahkan ada beberapa video insiden yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terkait dengan pembebasan lahan. Akun Twitter @Wadas_Melawan bahkan membagikan rekaman yang terjadi di wilayah tersebut.

Dilaporkan, ada sekira 23 orang diamankan pihak kepolisian dalam insiden tersebut, puluhan orang tersebut dibawa ke Polsek Bener.

Peristiwa yang terjadi di Wadas menyita perhatian pelbagai pihak. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin mengecam peristiwa itu.

Salah satu Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari, kemarin sore juga melontarkan cuitannya terkait dengan perkembangan di Desa Wadas.

“Sekarang bukan zamannya lagi pendekatan represif kpd warga, pendekatan spt yg terjadi di Wadas ini tidak mencerminkan Polri yang PRESISI seperti program Kapolri,” cuitnya.

“ Penangkapan harus sesuai KUHAP dan warga wajib mendapat pendampingan hukum. Harap @poldajateng_ berikan penjelasan,” cuit Taufik Basari melalui akunnya @taufikbasari.***

 

 

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini