Hindari Kasus Omicron Melonjak Tajam, Luhut Minta Perkantoran Terapkan Lagi WFH

- 17 Januari 2022, 17:45 WIB
8 cara melindungi mata dari radiasi komputer, profesi yang gunakan sistem WFH harus tahu./pixabay/RichardsDrawings
8 cara melindungi mata dari radiasi komputer, profesi yang gunakan sistem WFH harus tahu./pixabay/RichardsDrawings /

POSJAKUT -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat untuk  membatas pergerakan atau mobilitas keluar rumah.

Hal yang sama juga diberlakukan, untuk perkantoran. Perusahaan diminta kembali menerapkan Work From Home (WFH) untuk menekan laju penyebaran Covid-19 utamanya varian Omicron.

Dilansir Antara, Luhut menegaskan  meski sistem kesehatan Indonesia sudah cukup siap dalam menghadapi Omicron, namun kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan merupakan kunci utama menekan laju penyebaran.

"Pemerintah siap, kalau masyarakat tidak siap, itu juga jadi masalah," ujar Luhut dikutip POSJAKUT, Senin 17 Januari 2022.

Baca Juga: Omicron Masih Tinggi, PPKM Berlanjut, DKI Jakarta Masih Level 2

Sesuai arahan Presiden Jokowi pada rapat terbatas tentany Covid-19 pada hari Minggu 16 Januari 2022, Luhut mengungkapkan, meski tetap mengikuti level PPKM berdasarkan asesmen yang ada, ia mengimbau masyarakat untuk mulai membatasi aktivitas keluar rumah dan berkumpul yang tidak perlu.

"Ini saya ulangi, kalau tidak perlu kumpul-kumpul, tidak usah kita kumpul. Sama halnya dengan perkantoran, jika seandainya opsi work from home masih tetap mampu menjaga tingkat produktivitas, kita serahkan kepada pimpinan teratas untuk melakukan asesmen sendiri. Saya menghimbau opsi tersebut (WFH) bisa diambil," tegasnya.

Luhut yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu juga mengimbau agar kegiatan perkantoran bisa diatur agar tidak perlu 100 persen WFO (Working From Office).

Baca Juga: Wagub DKI Riza Patria : PPKM Level 2 di Jakarta, Bukan Karena Kasus Varian Baru Omicron

"Kami mengimbau, kalau di kantor tidak perlu 100 persen, ya tidak usah 100 persen yang hadir. Jadi diatur saja, lihat situasinya, apakah dibikin 75 persen untuk dua minggu ke depan, itu bisa dilakukan asesmen oleh kantor masing-masing. Khususnya kantor. Kalau industri saya kira tidak ada masalah," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut menuturkan bahwa Presiden Jokowi juga meminta agar seluruh masyarakat dapat membatasi diri untuk berpergian ke luar negeri.

Pejabat pemerintah pun sudah dilarang melakukan dinas ke luar negeri dalam tiga minggu ke depan.

"Hanya kalau betul-betul perlu saja pergi ke luar negeri. Pejabat-pejabat pemerintah malah sudah dilarang untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tiga minggu ke depan ini," katanya.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Banyak OTG Omicron Karena Banyak Pihak Malas Lakukan Testing dan Tracing

Luhut juga mengimbau kepada seluruh kementerian dan lembaga agar meminimalkan kegiatan rapat-rapat yang dilakukan secara offline atau luring dan sebisa mungkin melakukannya secara daring.

"Tapi tidak juga melarang untuk ketemu. Saya serahkan juga kepada teman-teman untuk melakukan asesmen sendiri.”

Luhut kembali mengingatkan agar seluruh masyarakat agar terus taat dan mematuhi protokol kesehatan.

Kelalaian dan kecerobohan sekecil apapun yang timbul, kata dia, nyatanya akan mengulang pengalaman melonjaknya kasus Covid-19  tahun lalu.***

 

Editor: Fenty Ruchyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini