Ini Kasus yang Paling Sering Ditangani Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Selama 25 Tahun Melayani

- 17 Desember 2021, 20:04 WIB
Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals saat melakukan pembedahan
Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals saat melakukan pembedahan /Tety Polmasari

POSJAKUT -- Tim bedah saraf RS Siloam atau Siloam Hospitals "berusia" 25 tahun.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berkesempatan mengucapkan selamat ulang tahun ke-25 untuk Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals.

Menkes menaruh harapan besar pada tim bedah saraf Siloam Hospitals untuk bisa menangani berbagai kasus. Terlebih tim ini memiliki kompetensi dan keahlian yang tidak kalah dengan dokter bedah saraf luar negeri.

Selama perjalanan panjang tersebut, tim yang beranggotakan 28 dokter spesialis bedah saraf yang tersebar di seluruh Indonesia itu telah melakukan lebih dari 20.000 tindakan bedah saraf.

Baca juga: Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals 25 Tahun Sudah Melayani Indonesia, Ini Kisah Perjalanannya

Lantas, kasus apa saja yang paling sering ditangani? Salah satu dokter bedah saraf RS Siloam, Dr. dr. Harsan, Sp. BS (K), M.Kes, menyebutkan, ada tiga kasus yang paling banyak dan paling sering ditangani tim bedah saraf.

Pertama, kasus-kasus tumor otak. Kedua, kasus-kasus kelainan pembuluh darah seperti pecah pembuluh darah.

"Kasus yang ketiga adalah gangguan tulang belakang," ujarnya pada jumpa pers virtual peringatan 25 tahun tim bedah saraf Siloam, Rabu, 15 Desember 2021.

Baca juga: Dihadiri Menpora dan Menparekreaf Siwo PWI 2021 Gelar Malam Anugerah Olahraga Golden Award IV

Tim bedah juga sukses menangani bedah batang otak. Batang otak adalah bagian otak yang terletak di dasar otak dan terhubung ke saraf tulang belakang.

Bagian otak ini juga berperan sebagai penghubung antara otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan saraf tulang belakang.

Batang otak tidak hanya mampu mengendalikan gerakan tubuh, namun juga berperan penting bagi kelangsungan hidup setiap individu.

Baca juga: Saatnya, Karang Taruna Menjadi Motor Peduli Lingkungan Hidup di Utara Jakarta

Dimulai dari operasi pertama yang dilakukan pada 2001 dan tercatat sebagai operasi batang otak pertama di Asia Tenggara.

Terkini Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals telah melakukan lebih dari 70 operasi batang otak dengan tingkat kesuksesan 100%.

Tim bedah saraf juga kini mulai menangani
permasalahan gangguan gerak. Untuk menangani permasalahan ini membutuhkan ketelitian dan kompetensi yang cukup baik.

"Selain itu, butuh teknologi, yang dikerjakan dr Luthfi (anggota tim bedah) ini butuh ketepatan dan kompeten karena dr Luthfi ini bisa sampai menembak saraf yang kecil-kecil," tuturnya.

Ketua Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS (K), Ph.D, menuturkan, kompetensi tim juga ditunjukkan dengan membagi tim pada bidang-bidang khusus.

"Pembagian tim ini juga untuk menciptakan kerja sama yang baik antar sejawat tim dokter bedah saraf," kata dokter bedah saraf pertama RS Siloam, ini.

Tim bedah saraf lainnya, Dr. dr. Yesaya Yunus, Sp.BS (K), menambahkan pentingnya memegang teguh untuk melayani sesuai dengan prosedur bedah saraf.

"Selama ini kita masih berpegang pada bagaimana pelayanan bedah saraf bisa mengobati melayani sesuai dengan harapan," jelas dr. Yesaya.

Dalam 25 tahun memberikan pelayanan bedah saraf di Indonesia jelas suatu proses panjang. Terbentuknya tim bedah saraf ini untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

"Misalnya dengan mengawal kondisi pasien selama operasi, setelah operasi hingga masa perawatan," katanya.

Tim bedah saraf Siloam juga memiliki visi untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pasiennya.

 

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini