Perguruan Tinggi Islam Diharuskan Jadi Pusat Moderasi Beragama, Peran Seperti Ini Yang Diinginkan

- 17 Desember 2021, 16:47 WIB
Sekjen Kemenag Nizar  saat  membuka Master Training Moderasi Beragama,  November lalu.
Sekjen Kemenag Nizar saat membuka Master Training Moderasi Beragama, November lalu. /Kanwil Kemenag DKI/Kemenag.go.id/

"Seminggu lalu telah dilaksanakan Konsolidasi Moderasi Beragama Tingkat Pimpinan Kementerian Agama dan saya melihat keseriusan seluruh peserta selama kegiatan berlangsung," ujar Menag.

-Baca Juga: RENUNGAN: Menyingkirkan Sampah di Jalanan

 

"Seluruh rektor dan para dosen juga harus mengikuti hal serupa agar memiliki perspektif yang utuh dengan program prioritas Moderasi Beragama ini," sambungnya.

Menag pun berharap agar PTKIN seluruh Indonesia dapat memfungsikan diri sebagai Rumah Moderasi, tempat menghimpun, mengkaji, dan mendesiminasikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Selain itu, tentu saja menjadi pusat kajian peradaban Islam yang moderat di Indonesia, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi dunia.

"Saya menyambut baik kegiatan FGD Forum Rektor se-Indonesia yang diinisiasi oleh IAIN Metro ini,"katanya.

"Kami berharap, semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi penguatan Moderasi Beragama, demi terwujudnya umat beragama yang harmonis, rukun, dan damai, menuju Indonesia yang maju dan sejahtera, " tandas Menag.

FGD Forum Rektor PTKIN se-Indonesia merupakan forum strategis kerja sama IAIN Metro Lampung dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

Menurut Menag ada dua prinsip kunci dalam Moderasi Beragama yaitu adil dan berimbang, sangat penting dalam era disrupsi teknologi dan informasi seperti sekarang ini, yaitu ketika setiap individu mengalami banjir informasi.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini