RENUNGAN ORANG BERIMAN (2): Menyembunyikan Sesuatu yang Cacat, Menipu

- 3 Desember 2021, 12:52 WIB
ILLUSTRASI. Barang dagangan yang numpuk di pasar. Terkadang si penjual bisa saja lupa tentang gangguan kualitas barang yang dijualnya.
ILLUSTRASI. Barang dagangan yang numpuk di pasar. Terkadang si penjual bisa saja lupa tentang gangguan kualitas barang yang dijualnya. /pixabay/

MENIPU adalah suatu kebalikan dari nasihat. Sedangkan nasihat itu adalah pusaka agama. Sebagaimana Rasulullah SAW mengatakan, pusaka agama ialah memberi nasihat. Lantas ada yang bertanya tentang menipu itu.

“Kepada siapakah ya Rasulullah?”

“Kepada Allah SWT, Kitab-NYA, Rasul-NYA, pemimpin – pemimpin kaum muslimin dan umumnya kaum muslimin” ujar Rasulullah SAW.

Oleh karena itu, barang siapa menipu atau membujuk maka ia telah keluar dari sikap dan budi pekerti kaum muslimin dan menjauhi jalan hidup mereka.

-Baca Juga: JADWAL SHOLAT: Khusus Untuk Wilayah :Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

Suatu hari Rasulullah SAW berjalan-jalan melewati para penjual makanan di pasar. Rasulullah mendekati sebuah tumpukan makanan, lalu memasukkan tangannya ke dalam makanan itu. Ternyata jari jemari tangan beliau menjamah makanan yang basah.

“Apakah ini wahai pemilik makanan” tanya Rasulullah SAW.

“Makanan ini terguyur hujan,” jawab si pemilik makanan itu.

“Mengapa tidak kau letakkan di atas sehingga di ketahui orang?” Bertanya Rasulullah sambil menunjukkan makanan yang basah itu.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x