Network
PosJakut – Air Minum dan sanitasi diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dapat menekan angka kemiskinan dan stunting.
Demikian disebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono terkait pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang sudah berlangsung selama 14 tahun.
Menurutnya, sejak tahun 2008 hingga saat ini, Pamsimas telah berhasil memberikan kontribusi capaian akses air minum kepada 23,57 juta jiwa serta sanitasi kepada 16,44 juta jiwa yang tersebar di 33 provinsi, 408 kabupaten/kota, dan lebih dari 35.000 desa.
Baca Juga: Banjir Bandang, 22 KK Warga Garut Mengungsi, 60 Tambah Ludes
Capaian ini, kata dia, melebihi target yang telah ditetapkan pada awal program Pamsimas. Dengan capaian yang besar tersebut maka terdapat juga tanggung jawab besar untuk menjaga keberlangsungannya.
“Mohon dicek secara berkala apakah Pamsimas yang sudah dibangun sudah berfungsi dengan baik atau belum dan segera laporkan apabila ada kendala atau tidak berfungsi," ujar Menteri Basuki seperti dilansir dari situs resmi pu.go.id yang dikutip PosJakut, kemarin.
Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pamsimas III Tahun 2021 pekan lalu, menteri juga meminta jajarannya mengutamakan Pamsimas difokuskan di daerah-daerah yang tidak ada air.
Baca Juga: 5 Pelajaran Tentang Kehidupan dari Justin Kan Sang Co-Founder Twitch yang Inspiratif
“Di daerah yang tidak ada air, kita carikan air, bukan kita bikin proyek di daerah yang sudah banyak air. Kepada para pengelola dan kepala daerah tolong bisa memperbanyak program Pamsimas di daerah yang langka air,” tegasnya.
Artikel Rekomendasi