Kelangkaan Minyak Goreng, Mahalnya Harga Telur dan Komoditas Pangan, Masih Hantui Pikiran Emak-emak

1 Juni 2022, 14:05 WIB
Kelangkaan Minyak Goreng, Mahalnya Telur dan Komoditas Pangan, Masih Hantui Emak-emak. Suasana pasar kaget di tepi Jalan Pramuka, Jakarta Timur /Nur Aliem Halvaima /Foto : Nur Aliem Halvaima - POSJAKUT /

POSJAKUT - Setelah sempat heboh ikut antre panjang minyak goreng (Migor) sebelum dan sesudah lebaran, emak-emak masih juga "dihantui" mahalnya harga telur dan komoditas pangan.

Beberapa di antara kesibukan para "pejuang" minyak goreng dan sembako, terpantau POSJAKUT sepekan ini dari kalangan emak-emak di Jakarta maupun di daerah.

Misalnya yang terjadi di pasar tradisin di Indramayu dan Subang Jawa Barat, pasar tradisional Pasaman Barat, juga di pasar Slipi Jaya, Jakarta Barat.

 Baca Juga: Duh Derita Emak-emak, Sampai Hari Ini Masih Juga Antre Minyak Goreng

Di Sumatera Barat misalnya, harga telur ayam dan telur puyuh di pasar tradisional Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengalami kenaikan.

Kenaikan harga tersebut diduga penyebab tingginya harga telur, karena harga pakan ternak yang mahal. Itu sebabnya sebagian besar "bundo-bundo" di daerah ini jadi "galau".

Harga telur ayam di pasar tradisional Simpang Empat Nagari Lingkuang atau Pasaman Barat Sumatera Barat, terus melambung tinggi seperti dikutip dari Fokus Indosiar Rabu 1 Juni 2022.

Baca Juga: Warga Belum Percaya Harga Minyak Goreng Turun Seperti Disebut Presiden

Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Harga telur ayam yang semula dijual Rp55.000 per papan, naik Rp15.000 dari sebelumnya Rp40.000.

Kenaikan harga juga terjadi pada telur puyuh. Dari pedagang telur puyuh dijual Rp30.000 per papan, naik jadi Rp2.000 dari harga sebelumnya Rp32.000. ***

 

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler