Peneliti Minta Pemerintah Inggris Tinjau Kembali Peredaran Puffbar karena Picu Kerusakan Otak

19 Mei 2022, 14:00 WIB
Jutaan orang di Inggris menjadikan vape menjadi alternatif yang lebih murah untuk merokok. /DNA India

POSJAKUT - Sejumlah ahli dan peneliti meminta pemerintah Inggris menunjau kembali izin peredaran rokok vave dan rokok elektrik merek Puffbar, yang sebelumnya pernah mereka uji.

Sementara itu, para peneliti di California mengatakan rokok elektrik populer dapat 'memicu kerusakan berbahaya pada otak dan jantung'.

Dia menyebutkan vaping sama buruknya dengan rokok untuk mengurangi fungsi pembuluh darah.

Baca Juga: 95 Persen Rokok Elektrik Lebih Berbahaya dari Produk Tembakau

Dikutip POSJAKUT dari laman cdn.dnaindia.com, Kamis 19 Mei 2022, menyebutkan dari 25 e-liquid isi ulang yang mereka periksa, 24 memiliki WS-3.

Bahan pendingin sintetis ini tidak hanya ditemukan pada produk jenis mentol dan mint, tetapi juga hadir dalam buah, permen, dan banyak rasa manis lainnya yang populer dan menarik pengguna vape yang lebih muda.

Hal ini, kata peneliti dan pakar kesehatan, karena kedua bahan kimia tersebut secara khusus dapat digunakan sebagai bahan tambahan makanan, tetapi tidak aman untuk dihirup.

Para peneliti menambahkan produsen 'seakan meunutup mata' ketika menambahkan bahan kimia tersebut ke dalam produk mereka.

Peneliti medis lain sebelumnya juga telah memperingatkan bahaya rokok elektrik.

Para ilmuwan mengatakan: “Ketika MOE di bawah 100, regulator seperti FDA (Food and Drugs Administration) atau WHO harus meninjau keamanan produk dan memberi tahu produsen tentang langkah-langkah untuk membuat produk aman digunakan.

Baca Juga: Wagub DKI Sebut Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Turun Pasca Mudik Lebaran 2022

“Pengukuran dan perhitungan kami menunjukkan bahwa pengguna e-rokok menghirup WS-3 dan WS-23 pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dianggap aman oleh WHO, dengan potensi menyebabkan toksisitas organ.”

Toksisitas organ dapat mematikan karena dapat berdampak pada perubahan sirkulasi, yang dapat menyebabkan keracunan sel.

Di AS, FDA menerbitkan proposal untuk melarang penjualan rokok mentol serta semua cerutu beraroma dan produk tembakau.

Larangan itu tidak akan memengaruhi rokok elektrik mentol tetapi dapat memengaruhi penjualan produk lain, seperti perangkat tembakau yang dipanaskan atau rokok dengan kadar nikotin yang sangat rendah.

Rokok mentol juga telah dilarang di Inggris sebagai bagian dari inisiatif Uni Eropa (UE) untuk melindungi orang dari efek berbahaya tembakau.***

Editor: Mulya Achdami

Tags

Terkini

Terpopuler