Cuaca Ekstrem La Nina Terjadi Hingga Januari 2022, BMKG Larang Operator Kapal Tidak Maksa Berlayar

16 Desember 2021, 08:35 WIB
Ilustrasi hujan disertai petir, prakiraan cuaca Surabaya pada 15 Desember, hari ini. /Pixabay/rauschenberger

POSJAKUT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG mengeluarkan peringatan dini terjadi cuaca ekstrem La Nina yang meningkatkan curah hujan bulanan di wilayah Indonesia pada November-Desember-Januari sampai 70, termasuk diantaranya potensi terjadinya gelombang tinggi.

"Kondisi tersebut sangat berpengaruh kepada arus pelayaran. Karena itu, BMKG meminta operator pelayaran jangan bandel karena situasi cuaca ditengah lautan tidak bisa diprediksi, baik angin maupun gelomban laut," tegas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kutip POSJAKUT dari situs resmi bmkg.go.id, pada Kamis, 16 Desember 2021.

Menurutnya, sebaiknya operator kapal dan nelayan menunda untuk berlayar atau melaut hingga kondisi cuaca berangsur membaik. Hal ini untuk mencegah kecelakaan serta menjamin keselamatan dan keamanan para penumpang kapal penyeberangan.

Baca Juga: BMKG Memperkirakan Seluruh Wilayah Ibu Kota Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini  

"Informasi cuaca pelayaram selalu kami update kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan. Tolong patuhi jika rekomendasi yang keluar adalah dilarang berlayar. Ini semua demi keselamatan bersama," ungkapnya.

Dwikorita meminta kepada kantor syahbandar, agar tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) manakala ada kapal yang memaksa berangkat dengan alasan apapun saat cuaca buruk.

"Kondisi riil di lapangan, ketinggian gelombang bisa berpotensi lebih tinggi dari prakiraan dan pantauan data satelit," paparnya.

Baca Juga: Halaman Kantor Camat Pasar Rebo Jaktim, 'Tumbuh' 60-an Jenis Tanaman Anggrek. Koq Bisa?

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Dwikorita melakukan inspeksi dan pengecekan tekait peralatan-peralatan yang digunakan untuk melakukan monitoring dan prakiraan cuaca, termasuk proses diseminasi informasi cuaca dan iklim yang dilakukan.

"Kami ingin informasi iklim dan cuaca ini benar-benar diterima dengan baik, betul-betul dipahami, dan betul-betul dipatuhi agar kasus kecelakaan laut akibat gelombang tinggi bisa dicegah," ujarya.

Baca Juga: Halaman Kantor Camat Pasar Rebo Jaktim, 'Tumbuh' 60-an Jenis Tanaman Anggrek. Koq Bisa?

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, BMKG akan memassifkan sosialisasi kepada para operator kapal agar punya pemahaman yang sama terkait informasi cuaca dan iklim yang diberikan BMKG.

"Kami terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, ormas, dan lembaga non profit sehingga kejadian kecelakaan kapal bisa dihindari dau ditekan sedemikian rupa," katakaranya.***

Editor: Mulya Achdami

Tags

Terkini

Terpopuler