POSJAKUT -- Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menjelaskan kehadiran Ruang Limph Sungai (RLS) yang merupakan pembangunan dengan konsep pendekatan alam ini bisa menjadi wujud naturalisasi sungai.
Menurut Kadis SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal pembangunan RLS yang sudah dimulai 3 November 2021 dengan target selesai Desember 2022 ini menjadi bagian dari 942 project 9 polder, 4 retensi air, dan 2 peningkatan kapasitas sungai.
Desain RLS dibuat dengan pendekatan penghijauan tanpa mengurangi kaidah-kaidah pengendalian banjir, baik secara struktur maupun desain kapasitas tampungan hingga desain rencana bangunan air.
Baca Juga: Dinas SDA DKI Siagakan 12 Pompa Apung Antisipasi Lagi Banjir Rob di Jakarta Barat
Secara progres kata Yusmada, dapat dikatakan bahwa perkembangan pembangunan masih berjalan sesuai rencana, untuk memenuhi hal tersebut pekerjaan yang diutamakan adalah pekerjaan galian tanah untuk membentuk area RLS.
“Sejauh ini kapasitas rencana tampungan air sudah terpenuhi 95 pearsen,” kata Yusmada Faizal, Jumat 7 ktober 2022.
Secara khusus Kadis Sumber Daya Air DKI Jakarta ini merinci pembangunan RLS sebagai berikut: RLS Pondok Ranggon dapat menampung volume dari limpahan air kali pada RLS ±890.000 m3 hingga dapat mereduksi debit banjir Kali Sunter.
Baca Juga: Banjir Jakarta, Berikut Wilayah Ibu Kota dan Jalan yang Terdampak
Ruang Limpah Sungai Pondok Ranggon juga berfungsi sebagai tampungan sementara untuk mengurangi debit puncak Kali Sunter saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir (sistem aliran Kali Sunter).
Artikel Rekomendasi