David Malpass Ingatkan Risko Stagflasi Ekonomi Dunia

- 29 September 2022, 14:15 WIB
David Malpass Ingatkan Perpanjangan Risko Stagflasi Dunia.Foto:
David Malpass Ingatkan Perpanjangan Risko Stagflasi Dunia.Foto: /riau.pikiran-rakyat.com/


POSJAKUT -- Presiden Bank Dunia David Malpass, Rabu 28 September, mengatakan ada kemungkinan peningkatan resesi ekonomi di Eropa, sementara pertumbuhan China melambat tajam dan output ekonomi AS telah berkontraksi pada paruh pertama tahun ini.

Dalam pidatonya di Universitas Stanford, Malpas mengingatkan bahwa keadaan itu bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk produksi energi global, untuk diversifikasi dari Rusia setelah invasi ke Ukraina, memperpanjang risiko stagflasi, atau periode pertumbuhan rendah dan inflasi tinggi.

Perkembangan tersebut akan memiliki konsekuensi serius bagi negara-negara berkembang, kata Malpass, mengutip apa yang disebutnya sebagai tantangan "konsekuensial" dan "memburuk" yang dihadapi pembangunan.

-Baca Juga: Otoritas Pangan Hongkong Tarik Mie Instan yang Mengandung Pestisida Dari Peredaran

Malpass mengatakan dalam laporan bertajuk 'Poverty and Shared Prosperity' yang akan dirilis Bank Dunia, disebutkan aksi memerangi kemiskinan di dunia mengalami perlambatan sejak 2015 lalu.

Bahkan, ada 70 juta orang tambahan yang masuk ke dalam kategori kemiskinan ekstrem sebelum pandemi covid-19 menyerang.

Laporan tersebut, yang akan keluar minggu depan, juga menunjukkan penurunan 4% dalam pendapatan median global, penurunan pertama sejak bank mulai mengukur indikator itu pada tahun 1990, katanya.

"Negara berkembang menghadapi prospek jangka pendek yang sangat menantang yang dibentuk oleh harga pupuk dan energi yang meningkat tajam, kenaikan suku bunga dan spread kredit, depresiasi mata uang dan arus keluar modal," kata Malpass.

 "Bahaya yang mendesak bagi negara berkembang adalah bahwa perlambatan tajam dalam pertumbuhan global semakin dalam ke dalam resesi global," katanya.

Ia mencatat bahwa banyak dari negara-negara ini masih berjuang untuk kembali ke tingkat pendapatan per kapita pra-pandemi pada saat iklim meningkat.

Halaman:

Editor: Ramli Amin

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x