Puncak Musim Hujan Jakarta Januari-Februari 2023, BPBD DKI Terus Lakukan Antisipasi Bencana

- 21 September 2022, 12:05 WIB
Pemprov DKI tengah menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghadapi dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari musim hujan
Pemprov DKI tengah menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghadapi dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari musim hujan /foto BPBD DKI Jakarta

POSJAKUT – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengungkapkan pihaknya dari sekarang telah mengantisipasi menghadapi musim hujan 2022/2023.

Menurut Pelaksana BPBD DKI sebagian wilayah di jakarta Selatan dan Timur sebagaimana dirilis BMKG awal musim hujan  dimulai Oktober 2022. Ini sudah memasuki memasuki musim hujan 2022/2023.

Untuk wilayah lainnya kata Isnawa Adji, awal musim hujannya pada dasarian ketiga November 2022. Sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2023.

Baca Juga: BPBD DKI Jakarta Tegaskan Seluruh 83 RT yang Tergenang Banjir di Jakarta Sudah Surut 

Menyikapi hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menegaskan bahwa Pemprov DKI tengah menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghadapi dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari musim hujan.

BPBD DKI pun sedang melakukan pendataan terhadap potensi sumber daya penanggulangan bencana yang ada di Jakarta melalui situs bpbd.jakarta.go.id/tangguhbencana.

"Kami sedang melakukan pendataan kepada seluruh elemen (pemerintah, dunia usaha, lembaga/komunitas, akademisi, dan media massa) untuk memastikan semua peralatan yang dimiliki berfungsi dengan bik,” kata Isnawa Adji, Rabu 21 September 2022.

Baca Juga: Sudinsos Jakarta Barat Salurkan Bantuan, BPBD DKI: Titik Banjir  Jakarta Berkurang dari 92 Jadi 83 RT

Isnawa mengatakankan, sebaiknya semua pihak yang mimiliki peralatan penanggulangan bencana baik banjir maupun kebakaran mamastikan bahwa peralatannya berfungsi dengan baik.

Seperti diketahui, pada Selasa 20 September 2022 kemarin, pihaknya talah mendata semua peralatan penanggulangan bencana seperti perahu, tenda pengungsi, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) berfungsi baik.

Selain itu semua hydrant, ambulans, hingga tenaga medis juga diminta kesiapannya saat menghadapi musim banjir yang waktunya tak lama lai.

Untuk itu, BPBD DKI Jakarta mengajak semua pihak siap berpartisipasi aktif dalam pendataan sumber daya penanggulangan bencana ini.

Baca Juga: BPBD DKI Siapkan Personel Tim Reaksi Cepat ke Seluruh Wilayah Jakarta Antisipasi Cuaca Ekstrem

Dengan pengecekan semua peralatan penanggulangan bencana, BPBD dapat memetakan dan mengorganisir seluruh potensi sumber daya yang mendukung penanggulangan bencana di Jakarta sehingga dapat merespons kejadian bencana dengan efektif dan efisien.

BPBD katanya akan selalu berkoordinasi untuk menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait, agar seluruhnya dapat siap dan siaga menghadapi musim hujan di tahun ini.

Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta juga tengah melakukan berbagai upaya antisipasi musim hujan 2022/2023 dan penanggulangan bencana, antara lain: dengan menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA).

Baca Juga: BPBD DKI: Jakarta Telah Lewati Titik Puncak Omicron, dan BOR di 140 RS Rujukan Covid-19 Masih Terkendali

Cuaca terkini dan tinggu muka air TMK secara rutin disampaikan kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan website.

Selain itu memberikan informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram.

Setelah itu mendistribusikan sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir kepada setiap kelurahan yang berada di kawasan rawan banjir, seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung, dll.

Baca Juga: BPBD DKI Distribusikan 7 Mobil Operasional ke Masing-masing Wilayah Kota untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

Menyiagakan 267 personel penanggulangan bencana/tim reaksi cepat (TRC) pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana.

BPBD juga memastikan kesiapan posko penanganan bencana dan lokasi-lokasi pengungsian (berikut kelengkapan pendukung) yang ada di tingkat Kota/Kab Administrasi, kecamatan dan kelurahan untuk siaga dan dapat diaktifkan apabila terjadi bencana.

Hal lain adalah melakukan reviu terhadap rencana kontijensi penanggulangan banjir di Provinsi DKI Jakarta. Melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, para Walikota/Bupati, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalin kolaborasi penanggulangan bencana.

Baca Juga: BPBD Ingatkan ada 10 Lokasi Pergerakan Tanah Tingkat Menengah di Jakarta Selatan dan Timur

Upaya mitigasi structural juga telah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan diantaranya dengan melakukan pengerukan/pengurasan terhadap saluran/kali/sungai dan waduk.

Beberapa kali dilakukan kegiatan Grebek Lumpur dan melakukan percepatan penyelesaian program pengendalian banjir 942-DV (pembangunan 9 sistem polder, 4 waduk, 2 revitalisasi sungai, dan drainase vertikal).

Sejauh ini Kementerian PUPR juga sedang melakukan percepatan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang ditargetkan selesai pada tahun ini yang nantinya dapat mereduksi banjir yang terjadi di aliran Sungai Ciliwung," tuturnya.

Isnawa pun mengatakan bahwa terdapat dua hal yang menjadi prioritas utama Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi dampak dari musim hujan, yakni memastikan tidak adanya korban jiwa dan percepatan pemulihan pascabencana untuk kembali kepada kondisi normal. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: BPBD DKI Jakarta


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah