Network
POSJAKUT -- Saling tantang di media sosial, lalu janjian, dua kelompok pemuda di Depok tawuran, satu tewas.
Seorang pemuda berinisial ARS (20) tewas setelah menjadi korban penganiayaan saat tawuran maut di kawasan Grand Depok City (GDC), Kota Depok.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan orang tua tidak mengetahui anaknya menjadi korban penganiayaan saat tawuran. Pasalnya, teman-teman memberitahukan ARS dibacok begal.
-Baca Juga: Gombali Anak di Bawah Umur Hingga Hamil, YN Dibekuk Polisi di Rumahnya
"Seolah-olah pelaku ini di depan orang tua, mereka jadi korban. Padahal, mereka janjian (tawuran)," jelas imran Edwin Siregar kepada wartawan di Mapores Metro Depok, Rabu 14 September 2022.
Menurut Imran, tawuran ini melibatkan dua kelompok yang melakukan janjian di media sosial. Dia menyebut, korban dan pelaku sempat bertukar pesan lewat Instagram dan kemudian disampaikan ke teman-temannya.
"Justru si tersangka ini, janjiannya ke Instagram korban, karena itu satu-satu (janjian) Instagram pribadi. (Kemudian) ngomong ke teman yang lain," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengamankan pelaku pembacokan saat tawuran kelompok pemuda di kawasan Grand Depok City (GDC), Sukmajaya, Kota Depok. Bentrok Ini menewaskan satu orang berinisial ARS (20).
-Baca Juga: Merampas Telepon Wartawan, Brigadir FFR Dihukum Sanski Demosi 2 Tahun
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengungkapkan tawuran maut itu terjadi Senin malam 12 September 2022 pukul 21.00 WIB. Bentrok dua kelompok ini berawal dari saling tantang di media sosial.
Artikel Rekomendasi