Kemudian juga soal litografi lukisan Raden Saleh, kisah legenda Nyi Roro Kidul Laut Jawa, nama-nama tradisi sesajen atau sedekah laut di pesisir Nusantara.
Termasuk puisi-puisi tsunami dan beberapa instalasi yang menghadirkan koleksi keramik dari Kapal China Tek Sing serta instalasi lainnya mengenai mitigasi bencana maritim.
Mis’ari menjelaskan, pameran Manusia dan Bencana: Mitologi, Mitigasi, dan Masa Depan juga akan diisi dengan diskusi terbuka dan workshop kreasi.
Selama ini peran Museum Bahari yang berkembang menjadi pusat kebudayaan juga menemukan cara baru menghargai koleksi, sejarah dan warisan serta menciptakan tradisi yang memiliki makna baru bagi generasi mendatang.
Informasi-informasi yang disajikan melalui pameran ini diharapkan dapat menambah informasi bagi masyarakat mengenai bencana-bencana maritim dan cara penanggulangannya. ***
Artikel Rekomendasi