Mencari Kontribusi Kiyai Noer Alie di Miladnya yang ke 29 Tahun

- 8 Agustus 2022, 22:40 WIB
KH Noer Alie, Pahlawan Nasional dan Pendiri Islamic Centre Kota Bekasi
KH Noer Alie, Pahlawan Nasional dan Pendiri Islamic Centre Kota Bekasi /Nur Aliem Halvaima /Foto : dok Amin Idris / POSJAKUT /

“Jangan ajarin umat Islam bertoleransi." Begitu komentar yang paling tepat tentang KH Noer Alie dalam kemajemukan.

Pada 2021-an saya di Islamic Centre Bekasi pernah dikunjungi Empe Wie Kie. Dia datang beranjang sana ke Islamic Centre dan menjelaskan bahwa dia pernah diajak ayahnya “nongkrongin” Genset yang dipasang di Pesantren Putri Attaqwa.

Genset itu dibeli bapaknya atas permintaan KH Noer Alie dan ditempatkan di pesantren puteri. Saat itu pondok masih menggunakan lampu minyak. Wie Kie muda mendampingi ayahnya menghidupkan dan mematikan genset setiap pagi dan sore. 

Baca Juga: Kang Emil Datang ke Islamic Centre Bekasi 'Minta Maaf', Ada Apa dengan Gubernur Jawa Barat Ini?

Sebuah praktek bertoleransi telah diajarkan Kiyai Noer Alie dengan begitu sempurna.

Kontribusi lain KH Noer Alie yang nyata sampai saat ini adalah Pondok pesantren Attaqwa dengan cabangnya yang terbentang di seluruh peloksok. Ada 62 Cabang yayasannya. Ratusan sekolah dari TK, SD, MI, SMP, MTS, SMA, MA dan SMK serta STAI Attaqwa dan Mahad A’lie. Ratusan ribu alumninya menyebar ke seluruh peloksok. Kiyai Noer alie pun menjadi guru ideologis yang sampai saat ini diikuti jejak langkahnya.

Di bidang social, ada Islamic Centre Bekasi. Bersama Bupati Suko Martono (Bupati Bekasi), Rusmin (Ketua DPRD) serta beberapa tokoh lain kiyai Noer alie mengajak Suko Martono membangun Islamic Centre. “Selagi ente masi berkuasa, bangunlah semacam Islamic Centre,” katanya saat itu.

Baca Juga: Damin Sada Pimpinan Jawara Nusantara, Pertanyakan ke Kang Emil, Islamic Centre Kabupaten Bekasi Koq Mangkrak?

Dan melalui surat keputusan Bupati yang didukung secara legal ketua DPRD Rusmin dan beberapa tokoh ulama berdirilah Islamic Centre. Lembaga ini dicita-citakan menjadi “mercusuarnya” umat Islam, khususnya orang Bekasi.

Saya pernah diundang oleh civitas akademika Attaqwa berbicara tentang sisi lain KH Noer Alie. Bersama para santri yang sudah jadi guru dan senior-senior alumninya, berdiskusi tentang KH Noer Alie memang “ngelun” terus seperti tabunan dengan pesak basah.

Halaman:

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini