Upaya Menekan Pelecehan Seksual, TransJakarta Operasikan Bus Khusus Pelanggan Wanita  

- 25 Juli 2022, 19:30 WIB
Merujuk data dari P2TP2A sejak 2020- Juli 2022 tingkat pelecehan seksual di Jakarta khususnuya dan secara nasional meningkat
Merujuk data dari P2TP2A sejak 2020- Juli 2022 tingkat pelecehan seksual di Jakarta khususnuya dan secara nasional meningkat /foto ant

 

POSJAKUT – untuk meminimalisir tindakan pelecehan seksual di dalam bus, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) kembali mengoperasikan bus yang khsusu diperuntukan bagi para pelanggan wanita.

Menurut Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor upaya yang dilakukan TransJakarta ini adalah ikhtiar dalam menangani masalah pelecehan dalam transportasi publik.

Anang Rizkani Noor menjelaskan, untuk mempermudah bus supaya gampang dikenali, bus khusus penumpang wanita dibedakan warnanya. Yang khusus untuk wanita didominasi warna merah jambu atau pink hingga bisa dikenali dari jarak jauh.

Baca Juga: TransJakarta Siapkan 2 Rute Layanan Gratis Saat Grand Launching JIS Hari Ini Mulai pukul 10.00 WIB

“Pengoperasian bus pink ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan yang aman dan nyaman, khususnya bagi pelanggan wanita,” kata Anang Rizkani Noor Senin 25 Juli 2022.

Anang menjelaskan, kenyamanan pelanggan menjadi prioritas utama BUMD Transportasi. Pelayanan bus pink ini merupakan salah satu upaya Transjakarta ikut menangani masalah pelecehan dalam transportasi publik.

Anang menyebutkan, bus pink ini melayani rute Pasar Baru-Kalideres (Koridor 3) dengan jam operasional mulai pukul 05.00-22.00 dan tarif reguler Rp 3.500.

 Baca Juga: Bus Transjakarta Kini Layani Rute ke Obyek Wisata Ancol, Jalur yang Tak Dilewati Bus Wara-wiri

Transjakarta akan menambah armada bus pink secara bertahap. Seperti biasa setiap penumpang wanita diwajibkan melakukan tap in dan tap out Kartu Uang Elektronik (KUE) pada gate halte.

Disana akan ada Petugas Layanan Bus (PLB) yang mendampingi. Baik pengemudi dan PLB yang bertugas semuanya wanita.

Seperti diketahui, sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta  Ahmad Riza Patria menyebut data pelecehan seksual di transportasi publik dan fasilitas umum Jakarta mengalami peningkatan.

Baca Juga: Manajemen KAI Commuter Laporkan Langsung Pelaku Pelecehan Seksiual di KRL ke Polisi

Merujuk data dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pada 2020 tercatat ada 8 kasus, kemudian pada 2021 sebanyak 7 kasus, dan rentang Januari-13 Juli 2022 sudah ada 15 kasus.

Artinya menurut P2TP2A ada peningkatan signifikan pelecehan seksual di Jakarta. Cedlakanya di tingkat nasional juga ada peningkatan. Masih merujuk data P2TP2A, kasus pelecehan seksual pada 2021 sebanyak 8.730 di seluruh Indonesia.

Dan selama Januari 2022 kasus kembali mengalami peningkatan. Pada Januari 2022 saja sudah 797, itu baru satu bulan.

Baca Juga: Polisi Kejar Pelaku Pelecehan di Dalam Angkot, Diminta Serahkan Diri

Wagub berharap warga Jakarta yang menggunakan layanan transportasi publik atau layanan publik lainnya, untuk lebih berhati-hati dan berani melaporkan apabila terjadi pelecehan seksual.

Warga dapat melaporkan ke call center 112 atau pos layanan P2TP2A dengan nomor 081317617622 dengan mengirimkan foto atau video pelecehan seksual.

Tadinya, jelas Ahmad Riza Patria, ada wacana pemisahan tempat duduk pada angkot berdasarkan gender. Namun kebijakan ini belum terealisasi dan sudah dibatalkan oleh Dinas Perhubungan.

Sebagai ganti upaya pencegahan pelecehan seksual, fungsi pos sahabat perempuan dan anak (Pos SAPA) di Jakarta akan kembali dioptimalkan. Sejauh ini sudah ada Fasilitas Pos SAPA di 23 halte transjakarta, 13 stasiun MRT dan 6 stasiun LRT.

"Direncanakan ke depan Pos SAPA akan terus ditambahkan termasuk menjangkau layanan angkot," tegas Wagub. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: posjakut/jakartagoid


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini