Sidik Jari Korban Rusak, Upaya Identifikasi Kasus Mutilasi di Semarang Dilakukan dengan Pemeriksaan DNA

POSJAKUT – Kejahatan merupakan persoalan yang dihadapi manusia dari waktu ke waktu. Banyak sekali kasus kejahatan yang telah dilakukan manusia, namun kasus mutilasi selalu membetot perhatian masyarakat.

Kenapa? Karena tindak pidana mutilasi merupakan kejahatan keji dan sadis terhadap kemanusian.

Biasanya pelaku melakukan tindakan mutilasi dengan maksud agar relasi antara dirinya dengan korban terputus hingga  jati diri korban tidak dikenali dengan alasan-alasan tertentu. Intinya adalah untuk menghilangkan jejak.

Baca Juga: Tewasnya Brigadir J, Versi Kuasa Hukum Akibat Pembunuhan Berencana 

Perbuatan memutilasi korbannya tak mungkin dilakukan tanpa alasan yang kuat. Selain itu biasanya pelaku dan korban sudah saling kenal dan karena ada kemarahan yang tidak terkendali atau bisa juga karena dendam.

Itu sebabnya pelaku begitu tega membunuh lalu memotong-motong tubuh korbannya. Sejauh ini beberapa kasus mutilasi di Indonesia berhasil diungkap oleh polisi setelah polisi dapat mengetahui identitas korban.  

Hal ini bisa terjadi karena pada umumnya pelaku mutilasi sudah mengenal dekat korbannya. Pelaku mutilasi pada umumnya selalu merusak jejak korban yang bisa ditelusuri, seperti sidik jari tangan maupun wajah, atau tanda lahir dan lain sebagainya.

Baca Juga: Para Pelaku Penodongan dan Pembunuhan di Kebon Bawang Jakarta Utara Sempat Beli Sabu-sabu dan Berjudi

Karena itulah pihak kepolisian akan bekerja keras untuk mengungkap identitas sejak pertama kali bagian tubuh korban ditemukam  sebagaimana yang saat ini ditangani oleh Polres Semarang.